Wisata Halal RI Andalkan MICE

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Malaysia dan Singapura yang sebagian besar membutuhkan layanan tambahan.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pariwisata halal akan terus dikembangkan oleh pemerintah di tahun ini. Subsektor meetings, incentives, conventions and exhibitions atau MICE menjadi andalan untuk terus mengangkat pariwisata halal nasional.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Saat ini kita peringkat kedua sebagai destinasi wisata halal dunia. Ini yang kita upayakan bersama dan harapannya wisatawan mancanegara (wisman) bisa berkunjung ke (destinasi wisata halal) Indonesia yang dipicu dengan MICE,” kata Sandiaga dalam konferensi pers virtual, Senin (2/1/2023).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Sandiaga menuturkan, pemerintah masih mengejar angka Global Muslim Travel Index (GMTI) Indonesia tahun 2025 sebesar 75 atau naik dari 2020 lalu sebesar 70. Adapun untuk upaya tahun ini, Kemenparekraf sedang merancang beberapa agenda konvensi internasional untuk mengangkat MICE.

ADVERTISEMENTS

Salah satunya, World Islamic Entrepreneur Summit yang rencananya akan digelar di Sumatera Barat. Selain MICE, Sandiaga mengungkapkan subsektor kuliner dan fesyen tentunya masih juga akan menjadi primadona pada tahun ini.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Soal asal negara Wisman, Sandiaga mengatakan tidak sepenuhnya pangsa pasar wisata halal merupakan wisman asal kawasan timur tengah. Seperti diketahui, esensi dari wisata halal bukan islamisasi destinasi pariwisata.

ADVETISEMENTS

“Jika dilihat, ada dua yang cukup dominan, yaitu Malaysia dan Singapura yang sebagian besar mereka membutuhkan layanan tambahan,” katanya.

Wisata halal atau ramah Muslim adalah seperangkat layanan tambahan yang dibutuhkan yang sesuai dengan prinsip dasar syariat Islam. Kebutuhan itu tidak hanya dicari oleh wisatawan muslim. Contoh sederhana yakni soal kebersihan yang terjamin.

“Kita akan terus tingkatkan kesiapan kita dan bukan hanya layanannya tapi kita juga dorong ekosistem ekonomi syariah. Dari pelatihan, pendampingan, pemasaran dan logistik, hingga pembiayaan harus akan tersentuh,” katanya. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version