Jumat, 24/05/2024 - 14:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

DPRD Jawa Barat Ajak Warga Memakmurkan Masjid Al Jabbar

Masjid Al Jabbar sudah berdiri dan masyarakat antusias menyambutnya

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 BANDUNG — Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya mengajak seluruh warga Jawa Barat memakmurkan Masjid Al Jabbar diGedebage Kota Bandung, dan meminta polemik soal anggaran masjid tersebut diakhiri.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Seharusnya hari ini kita bicara bukan ke belakang tapi bagaimana memakmurkannya. Jadi kita harus memikirkan kesana seperti rencana belanja-belanja, dan nilai pemeliharaannya berapa,” kata Abdul Hadi Wijaya di Bandung, Sabtu.

Dia menilai karena Masjid Al Jabbar sudah berdiri dan masyarakat antusias menyambutnya sehingga polemik soal anggaran tidak perlu diperpanjang.

Ia menuturkan aspek memakmurkan masjid tersebut kini menjadi fokus penting banyak pihak. Abdul Hadi Wijaya mengatakan Masjid Raya Al Jabbar adalah hasil kerja banyak pihak termasuk warga Jawa Barat.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menurut dia, sejak dicetuskan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan lalu dibahas bersama DPRD Jawa Barat serta pihak terkait kemudian disepakati lalu pembangunan dimulai merupakan hasil kesepakatan bersama.

Berita Lainnya:
Imam Mahdi Manusia Biasa atau Makhluk Allah SWT yang Istimewa?

“Masjid Al Jabbar ini merupakan sebuah kesepakatan kalau berbicara politik kami di dewan dan orang-orang politik sudah memutuskan dan kemudian direalisasikan,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

Pihaknya mengetahui proses pembangunan Al Jabbar karena sudah duduk di DPRD Jawa Barat sejak tahun 2013. Meskipun dicetuskan oleh Ahmad Heryawan, kata Abdul Hadi, saat itu pihaknya juga menerima aspirasi dari elemen masyarakat.

ADVERTISEMENTS

“DPRD Jawa Barat lembaga menerima aspirasi, jadi kami dengarkan aspirasi dari semua masyarakat, kita tanya, butuh enggak ini, iya butuh karena selama ini kita nebeng Masjid Agung Bandung. Terus berada di tengah kota dan tidak bisa dikembangkan ke mana,” katanya.

Proses penganggaran saat itu sangat dinamis bahkan membutuhkan waktu cukup panjang hingga muncul kesepakatan. “Kami masih ingat DPRD waktu itu menyetujui anggaran untuk masjid ini. Ini artinya ketika ada pengusulan juga Pemprov tidak main-main, dan DPRD menyetujui juga bukan main-main karena angka besar sekali,” katanya.

Anggaran Rp 1 triliun tidak turun sekaligus namun dianggarkan secara bertahap dan sejak awal dewan dan pihak provinsi sudah menghitung secara detil. “Untuk sebuah masjid yang megah dan ada pembebasan tanah sekian hektar pasti ini akan besar sekali. Tapi Alhamdulillah dulu bisa dibebaskan jadi kita bisa bangun,” kata dia.

Berita Lainnya:
 Ditanya Hukum Qunut, UAS: Jika Dihukum Bidah Berarti Imam Syafii Masuk Neraka 

“Saya ikut di periode yang lalu kami sering sekali mendapatkan laporan terkait dengan bagaimana progresnya, kesulitannya apa,” lanjutnya.

Pembangunan Masjid Al Jabbar terus dilanjutkan ketika terjadi peralihan kepemimpinan dari Ahmad Heryawan ke Ridwan Kamil.Dia menuturkan secara norma aturan sudah baku bahwa ketika ada kebutuhan masyarakat, ormas semua menyatakan ingin ada sebuah masjid yang representatif di Jawa Barat.Maka Gubernur Ridwan Kamil kembali menganggarkan dan DPRD Jawa Barat menyetujui.

“Sehingga prosesnya buat kami jangan terpaku kepada siapa gubernurnya nanti itu tidak akan selesai. Kalau orang akan menimbulkan polemik. Jadi ketika Ridwan Kamil menjadi gubernur, ya Gubernur Jabar,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi