Sabtu, 18/05/2024 - 07:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Mulai Banyak yang Terganggu, Kapan Tren Main Lato-lato akan Berakhir?

Masyarakat, dari anak-anak hingga dewasa, tengah dilanda demam lato-lato.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA – Lato-lato, salah satu jenis permainan tradisional, belakangan ini kembali digandrungi anak-anak hingga orang dewasa. Di sisi lain, orang yang merasa terganggu dengan bisingnya suara repetisi beradunya dua bola lato-lato semakin banyak.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Mereka pun bertanya-tanya, kapan demam lato-lato ini akan berakhir? Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada, Prof Sunyoto Usman, menjelaskan bahwa kegandrungan memainkan lato-lato termasuk pada mode atau ekspresi yang populer pada waktu atau masa tertentu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
Dokter: Olahraga Bantu Perbaiki Kondisi Kesehatan Penderita Diabetes  

Biasanya, itu akan cepat hilang dan digantikan dengan permainan mode yang lain. “Permainan itu hanya mode, motifnya karena meniru dari teman atau orang lain. Biasanya cepat hilang dan kemudian tergantikan, kata Prof Sunyoto saat dihubungi Republika.co.id, Senin (29/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Hidupnya Tinggal Sebentar, Ibu Ini Jalani Cangkok Ginjal Babi-Pasang Alat Pompa Jantung

Prof Sunyoto juga menilai tren lato-lato sebagai sesuatu yang positif bagi anak-anak. Sebab, permainan itu bisa mengalihkan anak dari paparan gawai. Meski memang, pengawasan orang tua tetap diperlukan dalam hal ini.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi