Pegiat Pendidikan Islam: Ortu Harus Sering Awasi Jejak Digital Anak

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Kasus pembunuhan anak di Sulsel harus menjadi perhatian bersama.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Orang tua dianjurkan untuk sering terlibat langsung mengawasi dan mendidik anak. Caranya dengan melihat jejak digital anak di akun media sosialnya dan apa saja yang mereka perbuat melalui fasilitas ponsel yang mereka gunakan.

ADVERTISEMENTS

“Tentunya ini dilakukan dengan kasih sayang, kearifan, dan senyuman,” kata pegiat pendidikan Islam Dr KH Shobahussurur Syamsi kepada Republika pada Rabu (11/1).

Jika menemukan sesuatu yang janggal, tidak ideal, maka orang tua memberikan peringatan kepada anak. Ayah atau bunda menegur mereka dengan kasih sayang. Jelaskan mengapa hal itu kurang atau tidak tepat, bahkan salah. Bahwa konten tersebut terlarang. 

Kemudian arahkan anak ke sumber atau chanel konten yang positif dan cocok untuk anak. Bisa juga dibarengi dengan memberikan tugas kepada mereka terkait dengan kompetensi mengakses konten digital. Misalkan dengan memberi tugas cari chanel apa saja yang memosting kisah Nabi Muhammad yang paling lengkap dann menggunakan cara yang mengasyikkan. 

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Selain penggunaan internet, anak juga harus diarahkan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Mereka membangun pergaulan, membangun nilai kebersamaan, nilai kehidupan bersama kawan-kawannya. Juga dengan melibatkan berbagai pihak yang ada di sekitar lingkungan.

Shobahussurur yang banyak mengkaji tadabbur Alquran menyayangkan adanya kasus anak belasan tahun diduga terlibat dalam kasus pembunuhan. Korbannya adalah juga anak. “Ini merupakan keprihatinan yang sangat besar bagi bangsa kita. Ini menjadi pertanda bahwa semua unsur: orang tua, guru, tokoh lingkungan, dan juga negara, harus lebih intensif lagi mengurus anak –anak yang kelak menjadi penerus keberlangsungan bangsa,” ujar pengurus Yayasan Al Azhar tersebut.

ADVERTISEMENTS

Sebelumnya, dua orang di bawah umur di Sulawesi Selatan diduga membunuh anak berusia 11 tahun. Kejahatan itu diduga dilatarbelakangi motivasi ekonomi. Kasus ini menjadi perhatian luas.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version