Senin, 03/06/2024 - 21:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Hati-Hati, Aliran Modal Asing Keluar Indonesia Diproyeksi Bakal Deras di 2023

Capital outflow antara lain karena kembali dibukanya aktivitas ekonomi China.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

JAKARTA — Pasar keuangan Indonesia pada tahun ini diperkirakan masih akan mendapat tekanan dari derasnya aliran modal asing yang keluar atau capital outflow. Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani dan Ratih Mustikoningsih menjabarkan sejumlah faktor yang dapat membuat hal tersebut terjadi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Faktor yang dapat memicu capital outflow antara lain kembali dibukanya aktivitas ekonomi China. Hal ini dapat menjadi pisau bermata dua bagi Indonesia karena selain menjadi booster bagi peningkatan ekonomi domestik, pembukaan kembali aktivitas ekonomi dapat memicu capital outflow di pasar keuangan.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Dengan dibukanya aktivitas ekonomi China, kinerja ekspor Indonesia akan lebih tangguh, sehingga surplus neraca perdagangan dan surplus transaksi berjalan dapat berlanjut. Di sisi lain, ekonomi China yang berangsur pulih menjadi daya tarik bagi investor asing.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Bulog Pastikan Stok Pangan Cukup untuk Idul Adha

“Pada akhirnya Indonesia berpotensi kembali mengalami defisit transaksi modal seperti pada kuartal III 2022,” menurut Chisty dan Ratih dalam risetnya dikutip Kamis (12/1/2023).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Sementara itu, pelaku pasar mengkhawatirkan potensi resesi yang terjadi di negara maju khususnya Amerika Serikat (AS). The Fed diproyeksikan masih terus menaikkan suku bunga hingga di paruh pertama 2023 akibat inflasi yang masih jauh dari target sebesar dua persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

“Kebijakan tersebut menjadi tantangan karena memicu capital outflow bagi pasar ekuitas domestik,” sebut Chisty dan Ratih.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Meski demikian, Indonesia masih memiliki daya tarik ditopang fundamental ekonomi yang cukup solid. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 dapat tumbuh di kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Jokowi: Sebentar Lagi Indonesia akan Kuasai 61 Persen Saham Freeport
ADVERTISEMENTS

Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang kian solid di tengah gejolak eksternal dan potensi perlambatan ekonomi negara maju. Sementara pertumbuhan ekonomi 2023 diproyeksikan akan ditopang oleh meningkatnya mobilitas masyarakat seiring penghapusan PPKM secara nasional, sehingga daya beli masih dapat terjaga.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Iklim investasi juga diprediksi membaik sejalan dengan diterbitkannya Perppu No.2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Peraturan ini disinyalir memberikan percepatan investasi baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA).

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi