Inflasi AS Turun, Tapi Hal Ini Tetap Perlu Diwaspadai

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Konflik Ukraina masih menimbulkan kekhawatiran fluktuasi harga minyak mentah.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan inflasi pada Desember 2022. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan tetap ada masih ada perlu diwaspadai.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Meski inflasi di AS yang mulai melandai berita positif, perlu diwaspadai risiko geopolitik dari konflik Ukraina,” kata Bhima kepada Republika.co.id, Jumat (13/1/2023).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Bhima menuturkan konflik Ukraina masih tetap berpotensi menimbulkan kekhawatiran fluktuasi harga minyak mentah. Selain itu, Bhima mengatakan Inflasi global juga dipicu oleh proteksi dagang yang dilakukan berbagai negara terutama untuk komoditas pangan.

ADVERTISEMENTS

Meskipun begitu, Bhima menilai inflasi AS yang mulai melandai juga menunjukan daya beli konsumen ada perbaikan. Bhima mengungkapkan, berita tersebut sangat positif untuk mencegah PHK massal di industri yang orientasi ekspornya ke AS.

ADVERTISEMENTS

“Perkembangan ekspor ke AS terutama produk bahan baku, pakaian jadi dan alas kaki mulai ada titik cerah,” tutur Bhima.

ADVERTISEMENTS

Sebelumnya, inflasi AS pada Desember 2022 dilaporkan terus mengalami penurunan meskipun tidak signifikan dibandingkan November 2022. Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (12/1/2022) mengumumkan indeks harga konsumen utama berada di level 6,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

ADVETISEMENTS

Angka tersebut lebih rendah 0,1 persen dibandingkan November 2022 yang sebesar 7,1 persen. Indeks harga konsumen AS tersebut turun pertama kalinya dalam lebih dari 2,5 tahun karena harga bensin dan barang lainnya turun. Data tersebut menunjukkan bahwa inflasi sedang dalam tren penurunan yang berkelanjutan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version