Jumat, 03/05/2024 - 04:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Makanan Pro Inflamasi Terburuk yang Bisa Sebabkan Pembekuan Darah

ADVERTISEMENTS

Beberapa jurnal medis menyatakan, peradangan bisa memicu pembekuan darah.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Trombosis vena terjadi pada sekitar satu dari setiap 1.000 populasi Inggris setiap tahun. Trombosis vena merupakan penggumpalan darah di satu atau lebih pembuluh darah vena.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Lebih dari separuh kasus pembekuan darah terjadi dalam waktu 90 hari setelah keluar dari rumah sakit, tetapi beberapa kasus terkait dengan gaya hidup tak sehat. Makanan juga bertanggung jawab atas penyakit vena yang dapat secara signifikan meningkatkan kemungkinan terjadinya trombosis vena.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut seorang ahli, dua makanan yakni soda dan permen bisa lebih buruk dampaknya dibandingkan makanan lain. Menurut North American Thrombosis Forum, ada banyak teori yang berbeda tentang hubungan antara peradangan atau inflamasi, makanan, dan peristiwa trombotik. Beberapa jurnal medis seperti British Journal of Haematology menyatakan, peradangan bisa memicu pembekuan darah.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Lebih khusus lagi, inflamasi sitokin mungkin merupakan mediator utama dalam pembekuan darah yang menurunkan aktivitas mekanisme antikoagulan alami. Di pertemuan North American Thrombosis Forum, dekan Tufts Friedman School of Nutrition Science and Policy, dr Ariush Mozaffarian, mengatakan nutrisi yang buruk secara keseluruhan menyebabkan disfungsi metabolisme, khususnya resistensi insulin, dan pada akhirnya, obesitas.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Anak Bikin Mobil PLN Meluncur, Tabrakkan Chery Omoda E5, Bagaimana Supaya tak Terulang?

Menurut dia, itu adalah jalur utama untuk peradangan aktif. “Demikian pula pola makan yang baik bisa meningkatkan risiko metabolik dan menyebabkan penurunan berat badan, yang secara dramatis meningkatkan peradangan,” kata dr Mozaffarian seperti dilansir Express, Kamis (19/1/2023).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Menurut dr Mozaffarian, makanan utama yang harus dihindari adalah makanan yang mengandung pati, gula, dan garam. Soda dan permen dinilai termasuk pada kelompok makanan yang paling berdampak pada peradangan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Tidak ada alasan untuk mengonsumsi soda. Jika Anda ingin makan yang manis, makanlah sedikit dark chocolate dengan es, kacang-kacangan yang dilumuri madu, buah-buahan atau makanan apapun yang memiliki nilai gizi,” kata dia.

Minuman bersoda mengandung kadar gula yang tinggi yang menyebabkan kelainan pada proses pembekuan darah. Kadar glukosa yang tinggi tidak hanya mengakibatkan pembentukan gumpalan darah, tetapi juga menghambat kemampuan gumpalan darah untuk larut.

Berita Lainnya:
Jenis-Jenis Rempah yang Berkhasiat untuk Kesehatan Otak

Di sisi lain, makanan yang manis seperti permen merupakan salah satu makanan yang paling berkontribusi terhadap penumpukan plak berlebih dalam pembuluh darah. Ketika formasi plak menjadi rapuh atau meradang, plak tersebut dapat pecah dan memicu pembekuan darah.

Lantas bagaimana cara menghindari pembekuan darah? Beberapa makanan terbaik untuk mengatasi peradangan ada dalam diet Mediterania yang meniru pola makan alami orang-orang yang tinggal di sepanjang Laut Mediterania.

Diet ini menekankan pada makanan nabati yang kaya serat dan sebagian besar terdiri dari sayuran, buah, gandum utuh, polong-polongan, dan kacang-kacangan. Lemak dalam makanan juga berasal dari sumber yang sehat seperti minyak zaitun dan minyak canola, yang tidak berkontribusi terhadap penyumbatan arteri. Dalam diet Mediterania, daging merah dikonsumsi tidak lebih dari beberapa kali per bulan, dan ikan serta unggas dimakan setidaknya dua kali sepekan.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi