Jumat, 26/04/2024 - 14:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Survei BI: Cabai Hingga Tarif PAM Kerek Inflasi 0,41 Persen

ADVERTISEMENTS

Bank Indonesia melaporkan survei pemantauan harga pada pekan ketiga Januari 2023.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Bank Indonesia melaporkan survei pemantauan harga pada pekan ketiga Januari 2023. Berdasarkan data survei hingga periode tersebut, diperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,41 persen dibandingkan bulan lalu. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Komoditas utama penyumbang inflasi Januari 2023 sampai dengan pekan ketiga yaitu cabai rawit dan cabai merah masing-masing sebesar 0,06 persen,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (20/1/2023). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Simak Syarat Mudah Ajukan KPR Syariah di BTN Syariah

Faktor penyumbang inflasi lainnya yaitu bawang merah 0,05 persen dan beras 0,04 persen. Sementara emas perhiasan dan rokok kretek dengan filter masing-masing sebesar 0,03 persen. Lalu juga bawang putih, kangkung, tahu mentah, nasi dengan lauk, rokok kretek dan tarif air minum PAM masing-masing sebesar 0,01 persen. 

ADVERTISEMENTS

Sementara itu, sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi pada periode tersebut yaitu bensin 0,06 persen. Begitu juga angkutan udara 0,05 persen, telur ayam ras 0,03 persen dan tomat 0,01 persen. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
BPS: Andil Inflasi Perawatan Pribadi Lebih Dominan dari Transportasi

Erwin memastikan Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. “Selain itu juga mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” ungkap Erwin.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi