Rabu, 01/05/2024 - 10:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Turunkan Harga Kedelai, Mendag Sederhanakan Mekanisme Bantuan

ADVERTISEMENTS

Mendag menegaskan komitmen pemerintah untuk menurunkan harga kedelai.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan komitmen pemerintah untuk menurunkan harga kedelai dari Rp 14 ribu menjadi Rp 12 ribu hingga Rp 11 ribu per kilogram.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Saya perjuangkan agar penggantian selisih harga pembelian itu lebih mudah diakses secara merata kepada perajin tahu dan tempe di seluruh Indonesia. Pemerintah akan mengganti selisih harganya. Saya sampaikan penggantiannya itu pada harga,” ujar Zulkifli melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat (20/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Salah satu opsinya adalah penyederhanaan mekanisme pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai sebesar Rp 1.000 per kilogram (kg) sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh perajin tahu dan tempe.

ADVERTISEMENTS

Sebelumnya, Zulkifli mengatakan pemberian bantuan kedelai belum terserap secara optimal. Ini karena belum tersedianya data sasaran penerima yang memadai dan belum adanya Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Kopti) di seluruh wilayah.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Penumpang KRL Tembus 20 Juta Selama Masa Angkutan Lebaran

“Pengusaha tahu tempe dapat penggantian Rp 1.000, kalau 1 ton saja sudah Rp 1 juta dan dia bikin ini, bikin itu, akhirnya bisa menghabiskan dana hingga Rp 1 juta lebih, belum nanti melalui koperasi, lama-lama berapa yang diterima?” kata Zulkifli.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen untuk mendatangkan bahan baku dengan harga terjangkau, khususnya menjelang Ramadhan.

Pemerintah sudah mengimpor kedelai melalui entitas swasta, tidak melalui Bulog. Pada Ahad (15/1/2023), Mendag meninjau proses pembongkaran 56 ribu ton kedelai oleh FKS Group di Cilegon, Banten, dengan harga Rp 12 ribu per kilogram. Kedelai itu akan digunakan untuk mendukung program pemerintah penggantian selisih harga kedelai.

Sebelumnya, pada 2022 Kemendag telah melaksanakan program pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai sesuai hasil rapat koordinasi terbatas tingkat menteri bidang perekonomian.

Bantuan penggantian selisih harga itu diberikan kepada perajin tahu dan tempe anggota koperasi yang bergerak di bidang industri tahu dan/atau tempe di bawah naungan Gabungan Koperasi Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo). Meski demikian, Zulkifli  mengatakan aturan bantuan penggantian selisih harga tanpa persyaratan itu tengah digodok dan masih dalam tahap proses.

Berita Lainnya:
YLKI Minta Badan Usaha Benahi Sistem Perlindungan Data Pribadi

Secara terpisah Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Kasan mengatakan program penggantian selisih harga pembelian sebelumnya merupakan upaya pemerintah dalam menjaga stabilisasi harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe serta menjaga keberlangsungan usaha mereka.

“Pemerintah melalui Kemendagmemberikan bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai sebesar Rp 1.000 per kilogram kepada perajin melalui Kopti,” ujarnya.

Kasan menjelaskan Kopti membeli kedelai dari Perum Bulog dengan harga pembelian di tingkat importir dikurangi Rp 1.000 per kilogram. Selisih Rp 1.000 per kilogram dibebankan kepada pemerintah melalui APBN.

“Jika harga kedelai di tingkat importir sebesar Rp 13 ribu per kilogram, maka Kopti dapat membeli kedelai sebesar Rp 12 ribu per kilogram ke Perum Bulog. Perum Bulog bekerja sama dengan importir untuk penyediaan kedelai bagi perajin,” kata Kasan.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi