Jumat, 03/05/2024 - 20:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Pakar: Rasisme di Eropa Diterjemahkan Jadi Anti-Muslimisme

ADVERTISEMENTS

Rasisme di Eropa saat ini pada dasarnya diterjemahkan menjadi anti-Muslimisme

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

LONDON — Seorang pakar terkemuka Swedia, Masoud Kamali mengatakan, Islamofobia atau gerakan anti-Islam telah berkembang di Eropa sejak Perang Salib. Pengaruh dan mentalitas Perang Salib dapat terlihat pada saat pertanyaan diajukan terkait Turki menjadi anggota Uni Eropa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kamali mengatakan, aspek utama rasisme di Eropa saat ini pada dasarnya diterjemahkan menjadi “anti-Muslimisme”. Ini sebuah istilah yang digunakan Kamali untuk Islamofobia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Mengizinkan pembakaran kitab suci umat Islam di depan kedutaan dan menghina Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkaitan dengan anti-Muslimisme yang telah lazim di Swedia dan Eropa secara keseluruhan sejak Perang Salib,” ujar Kamali, dilaporkan Anadolu Agency, Senin (23/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Moskow Ancam Barat Bila Sentuh Aset Rusia 

Kamali mengatakan, anti-Muslim selalu menjadi bagian dari kebijakan negara-negara Eropa, termasuk Swedia. Menurutnya, penentangan negara-negara Nordik dan negara-negara Eropa lainnya terhadap keanggotaan Uni Eropa dipengaruhi oleh fakta bahwa Turki adalah negara Muslim.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Saya telah menulis berkali-kali bahwa Turki telah menjadi bagian dari Eropa selama berabad-abad, benar-benar pada saat Anda tidak memiliki sesuatu yang disebut Eropa, Anda hanya memiliki beberapa negara,” ujar Kamali.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dalam bukunya yang berjudul Racial Discrimination: Institutional Patterns and Politics, Kamali membeberkan bagaimana umat Islam digambarkan secara negatif dalam buku sekolah di Swedia, Jerman, Inggris, Prancis, Austria, Polandia, dan Pemerintahan Siprus Yunani. Kamali mengatakan, pembakaran Alquran di Swedia, retorika anti-Muslim rasis oleh politisi sayap kanan seperti Marine Le Pen di Prancis atau Partai Nasional Inggris adalah representasi dari tradisi panjang yang dengan cepat mereproduksi dirinya sendiri oleh sistem pendidikan dan politik di negara-negara Eropa dan sekitarnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Delegasi Hamas akan Bahas Gencatan Senjata di Kairo

Menurut Kamali, partai-partai rasis Eropa pada intinya memiliki satu kesamaan yaitu anti-Muslimisme. Kamali mengatakan, ideologi rasis terhadap Muslim adalah bagian dari gagasan besar tentang perang dan pola pikir bahwa orang kulit putih Kristen Eropa harus menyebar dan menduduki seluruh dunia.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi