Jumat, 26/04/2024 - 18:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Ada Bisnis Keluarga? Ini Alasan Pentingnya Mulai Urus Pajak

ADVERTISEMENTS

Pengelolaan pajak yang baik diperlukan bagi yang memiliki bisnis keluarga.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA – Senior Advisor TaxPrime dan TheTitan.Asi, Muhamad Fajar Putranto mengungkapkan perlunya pengelolaan pajak yang baik bagi kalangan crazy rich yang memiliki bisnis atau perusahaan keluarga. Fajar menilai, saat ini pengelolaan kantor keluarga sudah semakin mudah dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Fajar menuturkan, 95 persen bisnis di Indonesia dimiliki para individu pribadi dan keluarga. “Sudah usai era penghindaran terhadap perpajakan yang sering dilakukan perusahaan keluarga,” kata Fajar dalam diskusi Indonesia Tax Outlook 2023: Navigating Tax Opportunities and Risks, Kamis (2/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Wapres: Pengembangan Ekonomi Syariah Harus Dirasakan Rakyat

Tim Advisor TaxPrime, Suharno menuturkan, teknologi otomasi dalam perpajakan kini sangat ramah bagi pebisnis manapun. Suharno mengungkapkan, hampir 90 persen bisnis di Indonesia milik pribadi atau keluarga.

ADVERTISEMENTS

Suharno menjelaskan, sifat bisnis milik pribadi dan keluarga cenderung tidak mengelola aspek perpajakannya. Sering kali hal tersebut dikarenakan alasan abai, tidak memiliki literasi memadai, atau secara sengaja menghindarkannya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Pertamina Fokus Selesaikan Proyek Kilang Minyak Terbesar di Indonesia

“Padahal, agar bisnis yang biasa disebut sebagai family office ini dapat berkembang, kepatuhan pada aturan perpajakan menjadi bagian keberlangsungan bisnis sekaligus terjaminnya pengelolaan dan tongkat estafet bagi generasi berikutnya,” jelas Suharno.

Terlebih, menurut Suharno, akhir-akhir ini generasi Z yang masuk kalangan crazy rich semakin banyak. Suharno menilai, generasi tersebut harus memperhatikan pertumbuhan bisnis sekaligus mempersiapkannya bagi keturunannya.

“Kelak mereka tidak hanya meninggalkan harta, tapi juga kewajiban pajak,” tutur Suharno.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi