Jumat, 31/03/2023 - 19:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

UPDATE TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Ada Bisnis Keluarga? Ini Alasan Pentingnya Mulai Urus Pajak

Pengelolaan pajak yang baik diperlukan bagi yang memiliki bisnis keluarga.

 JAKARTA – Senior Advisor TaxPrime dan TheTitan.Asi, Muhamad Fajar Putranto mengungkapkan perlunya pengelolaan pajak yang baik bagi kalangan crazy rich yang memiliki bisnis atau perusahaan keluarga. Fajar menilai, saat ini pengelolaan kantor keluarga sudah semakin mudah dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.

Fajar menuturkan, 95 persen bisnis di Indonesia dimiliki para individu pribadi dan keluarga. “Sudah usai era penghindaran terhadap perpajakan yang sering dilakukan perusahaan keluarga,” kata Fajar dalam diskusi Indonesia Tax Outlook 2023: Navigating Tax Opportunities and Risks, Kamis (2/2/2023).

BACAAN LAIN:
Bulog Segera Proses Impor Beras Dua Juta Ton

Tim Advisor TaxPrime, Suharno menuturkan, teknologi otomasi dalam perpajakan kini sangat ramah bagi pebisnis manapun. Suharno mengungkapkan, hampir 90 persen bisnis di Indonesia milik pribadi atau keluarga.

Suharno menjelaskan, sifat bisnis milik pribadi dan keluarga cenderung tidak mengelola aspek perpajakannya. Sering kali hal tersebut dikarenakan alasan abai, tidak memiliki literasi memadai, atau secara sengaja menghindarkannya.

BACAAN LAIN:
Kementan Pastikan Petani Banten Terdaftar Program AUTP Dapatkan Asuransi

“Padahal, agar bisnis yang biasa disebut sebagai family office ini dapat berkembang, kepatuhan pada aturan perpajakan menjadi bagian keberlangsungan bisnis sekaligus terjaminnya pengelolaan dan tongkat estafet bagi generasi berikutnya,” jelas Suharno.

Terlebih, menurut Suharno, akhir-akhir ini generasi Z yang masuk kalangan crazy rich semakin banyak. Suharno menilai, generasi tersebut harus memperhatikan pertumbuhan bisnis sekaligus mempersiapkannya bagi keturunannya.

“Kelak mereka tidak hanya meninggalkan harta, tapi juga kewajiban pajak,” tutur Suharno.

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi
Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content