Jumat, 03/05/2024 - 10:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pengamat: Jika Perpanjangan Jabatan Bukan dari Rakyat, Bisa Dikudeta

ADVERTISEMENTS

Pengamat sebut rakyat bisa kudeta Jokowi jika perpanjangan jabatan bukan dari rakyat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA – Perpanjangan masa jabatan atau penundaan pemilihan umum (pemilu) menjadi isu yang kembali muncul menjelang pemilu 2024. Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari mengingatkan potensi kudeta jika perpanjangan masa jabatan presiden tidak muncul dari rakyat, tapi dari elit politik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Konsepnya, jika ingin memerintah lagi, maka harus diperpanjang seperti halnya SIM card yang sudah habis ya harus diperpanjang, dan cara memperpanjangnya yaitu hanya satu dengan cara pemilu. Sebab yang bisa memperpanjang itu hanya rakyat, bukan elit,” kata Qodari ketika menjadi tamu podcast ‘Klimaks Republika’ belum lama ini.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurutnya, rakyat berperan besar dalam kiprah politik perjalanan Joko Widodo (Jokowi) hingga menjadi seorang presiden. Oleh karenanya, mandat perpanjangan masa jabatan itu ada di tangan rakyat.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
BBPOM Ingatkan Pelaku Usaha Herbal di Bali Jamin Keamanan Produk  

“Jokowi adalah presiden rakyat, dan rakyat juga yang membuat Jokowi jadi presiden berani dan gagah berhadapan dengan elit-elit politik. Nanti kalau dia tidak didukung dan bersama rakyat lagi di belakangnya, Jokowi pasti akan lemah berhadapan dengan Senayan,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Qodari mengingatkan akan terjadi kudeta jika mandat perpanjangan jabatan presiden bukan lagi ada pada rakyat. Jokowi justru akan menjadi presiden yang sangat lemah di hadapan rakyat.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Karena mandatnya tidak datang dari rakyat, maka menurut saya akan ada potensi dikudeta pak Jokowi. Sebab dia tidak punya legitimasi dan akan rawan ditolak, apalagi kemudian semisal argumentasinya tidak cukup kuat secara hukum sehingga dianggap presiden yang tidak punya legitimasi, itu rawan sekali menghadapi kudeta,” ujar Qodari.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Angka Prevalensi Stunting Kalteng Turun 3,4 Persen pada 2023

“Jadi konsep perpanjangan masa jabatan presiden dengan penundaan pemilu menurut saya resikonya sangat besar,” ujarnya menambahkan.

Isu perpanjangan masa jabatan presiden dan atau penundaan pemilu kembali mengemuka menjelang kontestasi pemilu 2024. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebelumnya mengatakan, isu penundaan pemilu 2024 tidak bersumber dari internal pemerintah.

Namun, ia tidak mempersoalkan usulan tersebut sebab hal itu merupakan hak menyatakan pendapat. Menurut Mahfud, aspirasi seseorang untuk menunda penyelenggaraan pemilu atau memperpanjang masa jabatan presiden tidak bisa dihalangi. Sebab, aspirasi merupakan hal yang tidak melanggar hukum.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi