Selasa, 21/05/2024 - 14:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

AS: Sanksi Tidak Halangi Penyaluran Bantuan Kemanusiaan di Suriah

Sanksi AS telah memberikan pengecualian untuk upaya kemanusiaan.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 WASHINGTON — Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan pengecualian sanksi enam bulan untuk semua transaksi yang berkaitan dengan pemberian bantuan bencana ke Suriah setelah dilanda bencana gempa. Bencana ini menewaskan lebih dari 22 ribu orang di Suriah Dan negara tetangga, Turki.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Saya ingin memperjelas bahwa sanksi AS di Suriah tidak akan menghalangi upaya penyelamatan nyawa rakyat Suriah,” kata Wakil Menteri Keuangan Wally Adeyemo, di laporkan Aljazirah, Jumat (10/2/2023).

Adeyemo mengatakan, sanksi AS telah memberikan pengecualian untuk upaya kemanusiaan. Sementara, seorang ekonom Suriah dan sarjana nonresiden di Institut Timur Tengah, Karam Shaar, mengatakan, pengecualian ini akan memiliki dampak positif yang terbatas.

“Ini membuatnya lebih mudah untuk mengirim dana kemanusiaan ke Suriah. Sekarang Anda tidak perlu membuktikan kepada OFAC (Kantor Pengawasan Aset Asing) bahwa transaksi Anda dibebaskan dari sanksi.  Anda melakukan transaksi, dan kemudian jika diminta, Anda perlu membuktikannya,” ujar Shaar.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Rusia: Sanksi-sanksi AS Hanya Dalih untuk Tahan Perekonomian Cina

Dengan kemudahan tersebut, maka donor dan organisasi tidak perlu menghabiskan sumber daya dan waktu untuk membuktikan pengecualian dari sanksi sebelum mengirim bantuan. Namun, tidak jelas apakah itu akan membantu untuk meredakan ketakutan lembaga swasta dalam melakukan transfer uang. Lembaga swasta sering menghindari bekerja sama dengan Suriah karena takut akan melanggar aturan sanksi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sanksi AS terhadap rezim Suriah dimulai pada 1979 setelah pendudukannya atas Lebanon dan ditetapkan sebagai “negara sponsor terorisme”. Pemerintah AS memberlakukan sanksi tambahan terhadap pemerintahan al-Assad sebagai tanggapan atas represi kekerasan terhadap penduduk sipil pada 2011 selama penumpasan protes anti-pemerintah, yang kemudian menyebabkan pecahnya perang saudara.

Berita Lainnya:
Dialog Panglima Romawi dan Pedang Allah Sebelum Masuk Islam Saat Perang di Suriah

Menurut Shaar, pengecualian umum tersebut bukan merupakan perubahan kebijakan terkait keterlibatan dengan pemerintah al-Assad. Sebaliknya, AS merasakan tekanan bahwa mereka harus menanggapi krisis kemanusiaan di Suriah.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Dewan Eropa juga menjatuhkan sanksi terhadap Suriah pada 2011. Dewan Eropa mengatakan, sanksi Suriah dirancang untuk menghindari terhambatnya pasokan bantuan kemanusiaan. Dalam. konferensi pers di Damaskus pada Selasa (7/2/2023), Kepala Bulan Sabit Merah Arab Suriah, Khaled Hboubati, berpendapat bahwa sanksi Uni Eropa memperburuk situasi kemanusiaan yang sulit. Dia meminta negara-negara anggota untuk mencabutnya. Sejauh ini Uni Eropa belum berencana untuk mencabut sanksi.

“Tidak ada bahan bakar bahkan untuk mengirim konvoi (bantuan dan penyelamatan), dan ini karena blokade dan sanksi,” kata Hboubati.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi