Minggu, 05/05/2024 - 13:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Berendam di Air Es Jadi Tren Kebugaran, Betulkah Banyak Manfaatnya?

ADVERTISEMENTS

Sejumlah selebritas telah mencoba berendam dengan air es.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Berendam di air es sudah menjadi tradisi sejak berabad-abad lalu di beberapa negara bersalju. Kini, selebritas dan masyarakat umum banyak yang mencoba mandi dengan air es di rumah ataupun tempat kebugaran, menjadikannya tren baru.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Menurut aktris Kristen Bell, mandi es merupakan pengalaman “brutal” yang membangkitkan semangat secara mental. Penyanyi Lizzo mengklaim mandi es mengurangi peradangan dan membuat tubuhnya terasa lebih baik.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Selebritas Kim Kardashian juga telah mencoba berendam di air es selama enam menit. Penyanyi Harry Styles pun pernah ikut tren tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Mandi es juga disebut dapat meningkatkan suasana hati, membuat orang lebih berenergi, membantu meredakan peradangan, dan membantu penurunan berat badan. Berikut bukti medis, pernyataan pakar, dan testimoni pelaku mandi es.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

1. Pikiran

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sejak Juni 2020, Dan O’Conor (55 tahun) rutin mandi ke Danau Michigan, AS. Dia melakukannya hampir setiap hari, termasuk pada pagi musim dingin.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Aliran endorfin adalah cara yang luar biasa untuk bangun dan mengejutkan tubuh dan membuatnya bekerja,” kata O’Conor pada suatu pagi ketika suhu udara sangat dingin, minus 5 derajat Celsius, dilansir Associated Press, Senin (13/2/2023).

Berita Lainnya:
Orang Tua tak Perlu Banyak Kritisi Anak Ketika Eksplorasi Dunia Seni

Endorfin adalah hormon yang membuat orang “merasa baik”. Hormon dilepaskan sebagai respons terhadap rasa sakit, stres, olahraga, dan aktivitas lainnya.

Dengan suhu danau 1 derajat Celsius, O’Conor melompat ke air. Kegiatannya itu dimulai pada awal pandemi, ketika dia mabuk dan istrinya yang kesal menyuruhnya untuk melompat ke danau.

Air terasa nyaman pada Juni itu. Dunia berada dalam bahaya virus corona, sementara O’Conor ingin melanjutkan kegiatannya. Saat air semakin dingin seiring musim, O’Conor mengatakan efek psikologisnya bahkan lebih besar.

“Kesehatan mental saya jauh lebih kuat, jauh lebih cerah,” ujar O’Conor.

Kepala psikiatri di Northwestern University Feinberg School of Medicine, Chicago, AS, Will Cronenwett mengaku juga pernah mencoba berendam air dingin saat di Pulau Baltik. Setelah sauna, dia melompat ke dalam air sedingin es selama beberapa menit. Dia merasakan pengalaman yang intens dan menyegarkan.

“Rasanya seperti ditusuk dengan ratusan juta jarum listrik yang sangat kecil. Saya merasa saya kuat dan lebih kuat dan bisa melakukan apa saja,” ujar Cronenwett.

Berdasarkan teori, Cronenwett mengatakan perendaman air dingin merangsang bagian dari sistem saraf yang mengontrol keadaan istirahat atau relaksasi. Itu dapat meningkatkan perasaan sejahtera.

Ini juga merangsang bagian dari sistem saraf yang mengatur respons stres, seperti melarikan diri. Melakukannya secara teratur dapat meredam respons itu, yang pada gilirannya dapat membantu orang merasa lebih mampu menangani tekanan lain dalam hidup mereka, meskipun itu tidak terbukti.

Berita Lainnya:
Lima Hal yang Perlu Dilakukan Sebelum Bepergian dalam Waktu Lama

“Anda harus menaklukkan rasa gentarmu sendiri. Anda harus mengumpulkan keberanian untuk melakukannya,” kata dia.

Peneliti asal Ceska menemukan bahwa mandi air dingin dapat meningkatkan konsentrasi dopamin dalam darah sebesar 250 persen, yaitu hormon lain yang disebut hormon bahagia yang dibuat di otak. Seorang profesor emeritus di UiT The Arctic University of Norway, Norwegia, James Mercer, yang ikut menulis tinjauan ilmiah baru-baru ini tentang studi perendaman air dingin, mengatakan kadar dopamin yang tinggi dikaitkan dengan paranoia dan agresi.

2. Jantung

Berendam dengan air dingin meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan stres pada jantung. Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan ini aman untuk orang sehat dan efeknya hanya sementara.

Namun, Cronenwett memperingatkan kondisi itu bisa berbahaya bagi orang dengan masalah jantung. Berendam dengan air es terkadang dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur yang mengancam jiwa. Orang dengan kondisi jantung atau riwayat keluarga penyakit jantung dini harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mandi es.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi