Selasa, 21/05/2024 - 15:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Cina Bersedia Bicara dan Selesaikan Utang Negara Berpendapatan Rendah

Perdana Menteri China Li Keqiang.mengatakan Cina bersedia untuk secara konstruktif berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah utang negara-negara berpendapatan rendah melalui kerangka kerja multilateral

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 BEIJING — Cina bersedia untuk secara konstruktif berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah utang negara-negara berpendapatan rendah melalui kerangka kerja multilateral, kata Perdana Menteri Li Keqiang, Rabu (1/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Cina, kreditor bilateral terbesar di dunia, telah mengkritik pemberi pinjaman multilateral karena tidak menerima kerugian, atau pemotongan, atas pinjaman ke negara-negara berpenghasilan rendah, sementara Beijing diminta melakukannya dengan kredit yang telah diperpanjang sendiri.

Berita Lainnya:
Presiden Xi Jinping dan Vladimir Putin Capai Lima Kesepakatan

Dalam panggilan telepon dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva, Li mengatakan bahwa menyelesaikan masalah utang negara-negara berpenghasilan rendah membutuhkan partisipasi semua kreditur, menurut pernyataan Dewan Negara atau kabinet.

Cina mendesak negara-negara Kelompok 20 (G20) bulan lalu untuk melakukan analisis yang adil, objektif, dan mendalam tentang penyebab masalah utang global karena seruan kepada pemberi pinjaman untuk membantu negara-negara miskin yang sarat utang dengan menerima kerugian besar atas pinjaman mereka.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Jepang akan Mulai Berburu Paus Sirip Untuk Komersial  

Cina adalah pemberi pinjaman utama bagi negara-negara dengan utang tinggi, seperti Ghana dan Zambia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Zambia berutang kepada Beijing hampir 6 miliar dolar AS dari total utang luar negeri sebesar 17 miliar dolar AS pada akhir tahun 2021, menurut data pemerintah.

Sementara Ghana berutang kepada Cina 1,7 miliar dolar AS, menurut International Institute of Finance, sebuah asosiasi perdagangan jasa keuangan yang berfokus pada pasar negara berkembang.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi