Rabu, 22/05/2024 - 06:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Erick Thohir Dorong BUMN Jadi Lokomotif Kepentingan Nasional di Era Globalisasi

MALANG — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Kementerian BUMN dan seluruh BUMN telah berupaya keras mewujudkan transformasi BUMN secara menyeluruh dalam tiga tahun terakhir. Erick bersyukur transformasi membawa kinerja BUMN mengalami peningkatan yang signifikan.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Untuk kali pertama sepanjang sejarah, Kementerian BUMN punya laporan keuangan BUMN secara konsolidasi. Laba BUMN sepanjang 2021 sebesar Rp 124,7 triliun, pada 2022 angkanya meningkat menjadi Rp 155 triliun, untuk 2022 sendiri tembus hingga Rp 303,7 triliun, ini masih unaudited,” ujar Erick dalam orasi ilmiahnya saat menerima penganugerahan Doktor Honoris Causa bidang Manajemen Strategis pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur (Jatim), Jumat (3/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Erick menegaskan kebijakan BUMN hari ini dan ke depan sebagai mission economy yang berarti beyond BUMN. Bagi Erick, BUMN bukan hanya korporasi biasa yang menghasilkan laba, melainkan juga sebagai pencipta nilai dan yang terpenting menjadi lokomotif kepentingan nasional dalam era globalisasi.

Berita Lainnya:
Produk Mesin Pertanian Indonesia Tembus Pasar Afrika dan Eropa  

“Apa yang kita kerjakan, bukan hanya sesuai dengan harapan nasional, tapi telah masuk dalam standar global. Kebijakan transformasi BUMN kita laksanakan dalam konsep teori kebijakan publik bahwa ada kepentingan nasional di balik setiap kebijakan publik Indonesia,” ucap pria kelahiran Jakarta itu.

Erick menyampaikan paradigma perusahaan milik negara di seluruh dunia sudah berubah, terutama setelah BUMN-BUMN raksasa China dan Singapura menjadi korporasi multinasional dengan manajemen yang profesional. Menurut Erick, kepemilikan negara bukan berarti tidak mungkin menjadi profesional.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Dubai Targetkan Nilai Perdagangan dengan RI Capai 10 Miliar Dolar AS

“Privatisasi tetap penting, tetapi bukan panasea lagi. Pertanyaannya, haruskah kita takut kembalinya kapitalisme negara ini akan mengembalikan praktik-praktik BUMN besar yang tidak efisien yang diprivatisasi negara-negara selama 1980-an dan 1990-an?,” tanya Erick.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Erick mengatakan, peran BUMN telah ada selama lebih dari seratus tahun dalam perekonomian pasar di dunia dan menjadi bagian penting dalam gelombang besar pertama globalisasi. Erick mencontohkan, lima dari sepuluh perusahaan terbesar dunia versi majalah ekonomi terkemuka Amerika Serikat (AS) adalah perusahaan-perusahaan negara yang dikelola secara profesional.

“Bahkan, pada 2022 untuk pertama kalinya, total pendapatan dari perusahaan-perusahaan China yang ada di daftar Global 500 melampaui total pendapatan dari perusahaan-perusahaan AS,” kata Erick.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi