Jumat, 26/04/2024 - 12:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

Ini Kunci Ketahanan dan Keberlanjutan Ekonomi Islam

ADVERTISEMENTS

Kunci ketahanan ekonomi Islam adalah energi, pangan dan digitalisasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Profesor Hukum Finansial Islam dari Durham University Habib Ahmed dalam Internasional dengan tema Masa Depan Ekonomi Islam, Jumat (10/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Profesor Hukum Finansial Islam dari Durham University Habib Ahmed mengatakan, tantangan global seperti dampak perang Ukraina-Rusia, pandemi Covid-19, kerawanan energi dan pangan menuntut respons berupa kebijakan yang lebih inovatif. Tanpa literasi dan pengetahuan yang mumpuni akan sangat sulit untuk memperkuat ketahanan sistem eksistensi ekonomi Islam.

ADVERTISEMENTS

Ia mengatakan, kunci ketahanan ekonomi Islam adalah energi, pangan dan digitalisasi. Dalam ketahanan energi diperlukan pengembangan energi hijau, sementara ketahanan pangan dapat didorong dengan urban farming dan digitalisasi diperlukan inovasi yang terus menerus.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
KNEKS dan Indonesia Beri Warna Pengembangan Ekonomi Syariah di Filipina

“Untuk mencapai semua itu membutuhkan penelitian dan inovasi baru. Jadi kita tidak bisa mencapai ketahanan ekonomi di masa depan tanpa berinvestasi dalam pengetahuan dan inovasi,” ujarnya dalam Webinar Internasional dengan tema “Masa Depan Ekonomi Islam” yang diikuti secara daring, Jumat (10/3/2023).

Dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan, juga akan mendorong inovasi di sistem ekonomi Islam. Masyarakat juga perlu ditanamkan nilai-nilai Islam melalui proses pendidikan dan keteladanan. Hal yang tidak kalah penting adalah dengan melakukan sosialisasi kepada semua lapisan masyarakat mengenai ekonomi syariah

“Ketika kita berbicara tentang masa depan, kita benar-benar harus memikirkan nilai-nilai etis Islam, dengan memahami terkait larangan dan hukum, yang merupakan pemahaman ekonomi Islam saat ini,” tegasnya.

Berita Lainnya:
PLN Catat Transaksi SPKLU Naik Dua Kali Lipat Selama Mudik Lebaran

Selain itu, upaya pengembangan ekonomi syariah dengan membangun teori dan kebijakan, mendorong adanya payung hukum yang kuat, mensosialisasikan dan mempromosikan ekonomi syariah juga harus terus dilakukan. Sektor riil juga perlu lebih didorong agar berjalan seiring dengan sektor moneter dalam pengembangan ekonomi syariah.

Ia juga mengingatkan bahwa implementasi ekonomi syariah bukan saja pada level korporasi besar, namun juga pada ekonomi rakyat hingga lapis bawah. Dari perkembangan yang ada, termasuk ekonomi kreatif berbasis digital, ekonomi syariah tidak tertinggal dalam implementasi digitalisasinya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi