Kamis, 09/05/2024 - 01:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Perpusnas Luncurkan 15 Juta Buku Digital

ADVERTISEMENTS

 BANDARLAMPUNG—Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando mengatakan bahwa peluncuran 15 juta buku digital yang diakses secara gratis bagi masyarakat menjadi solusi atas adanya ketimpangan jumlah buku.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Permasalahan kita beberapa tahun terakhir adalah kurangnya jumlah buku. Jadi satu buku ini bisa di tunggu 90 orang dari Sabang sampai Merauke,” ujar Muhammad Syarif Bando saat menghadiri Festival Literasi, di Bandarlampung, Senin.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ia menjelaskan jumlah itu tidaklah sesuai dengan standar UNESCO yang mewajibkan adanya minimal tiga buku baru setiap orang setiap tahunnya, bahkan ada negara yang mampu memiliki 15 buku setiap tahunnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Oleh karena itu tadi telah diluncurkan 15 juta buku digital dan 2 juta konten kreator yang bisa diakses secara cuma-cuma untuk masyarakat,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
KPU Bantah Ada Perpindahan Suara PPP ke Partai Garuda yang Sebabkan Tak Lolos Parlemen

Dia melanjutkan 15 juta buku digital tersebut dibagikan, untuk mengatasi adanya keterbatasan cetak sekaligus memperluas akses jaringan bagi masyarakat, yang memiliki keterbatasan waktu untuk datang ke perpustakaan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Ini bisa diakses dari mana saja selama ada jaringan internet dan gawai. Beberapa waktu ini kami sudah melakukan digitalisasi 1,3 juta buku pelajaran, 12 juta jurnal internasional, dan 1,5 juta buku dalam negeri. Kalau mau membaca tinggal dibuka dari gawai saja,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Menurut dia, memang ada sejumlah persoalan dalam pengadaan buku secara fisik. Seperti ekosistem perbukuan yang harus melalui siklus panjang yakni dari penulis, penerbit, hingga penganggaran buku dari dana APBN atau APBD. Dan kurangnya kemauan untuk menggali isi buku secara mendalam.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Sudah sistemnya panjang, kadang ada yang diberi banyak buku fisik tapi tidak ada kemauan untuk menggali isi buku. Saat ini perpustakaan ini masuk dalam penilaian desa modern, jadi dengan adanya buku digital semua bisa akses informasi, pengetahuan dengan mudah, cepat, serta tidak terkendala ruang dan waktu,” tambahnya.

Berita Lainnya:
Sidang Praperadilan Gus Muhdlor vs KPK Digelar Hari Ini

Tanggapan positif atas adanya buku digital dikatakan oleh salah seorang mahasiswi asal Bandarlampung, Melisa. “Buku digital atau yang awam dikenal E-Book memang lebih digemari oleh kami yang menempuh pendidikan tinggi. Sebab lebih mudah dan cepat,” kata Melisa.

Ia mengatakan dengan adanya buku digital juga akan lebih mudah dalam melakukan pengutipan. “Kami biasanya untuk pengutipan melalui aplikasi jadi dengan buku digital lebih mudah saat mau membuat footnote atau bodynote di karya ilmiah,” ucap dia lagi.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi