Jumat, 17/05/2024 - 02:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pengamat: Peluang AHY Dampingi Anies Terbuka Dibanding Kader PKS

JAKARTA — Nama Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno dalam survei terbaru Indo Barometer namanya tidak masuk dalam bursa lima besar calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Hal itu karena AHY yang didorong menjadi cawapres dari Anies Rasyid Baswedan terbentur keinginan PKS sesama koalisi perubahan yang juga menginginkan posisi cawapres. Sehingga nama cawapres lain di luar PKS dan Demokrat dianggap win-win solution bagi koalisi perubahan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai, AHY masih menjadi cawapres potensial untuk mendampingi Anies dibandingkan kader PKS. “Hal ini karena dari tren keterpilihan AHY juga Demokrat cenderung meningkat, sementara PKS stagnan bahkan tidak miliki tokoh yang potensial,” kata Dedi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (23/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
Bahlil Ingin Beri IUP ke Ormas, GP Ansor: Belum Dapat, kalau Diajak Boleh

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) tersebut menilai, perlu ada kesepakatan bersama ketiga partai jika AHY mendampingi Anies demi soliditas koalisi. Jika Koalisi Perubahan sepakat, sambung dia, koalisi lawan sangat mungkin akan mencari tokoh yang dianggap mampu kalahkan pasangan Anies-AHY.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Namun demikian, kata Dedy, demi menjaga soliditas kerja koalisi perubahan maka perlu menghindari ego partai. Karena itu, Dedi menilai, akan bagus jika tawaran tokoh di luar partai, sehingga ada prinsip sama rata dari ketiga partai koalisi perubahan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Sehingga ada nuansa sama rata bahkan hingga Nasdem yang sama-sama tidak usung kader sendiri, tokoh itu diperlukan untuk pembeda dengan rival, semakin tokoh baru dengan modal popularitas, akan semakin baik,” ujar Dedi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dedi pun menyebut tokoh baru dalam kontestasi Pilpres 2024 yang saat ini cukup banyak mengemuka, antara lain ada nama Erick Thohir dan Andika Perkasa yang di luar partai. \”Dua tokoh ini miliki kelebihan sekaligus pembeda dengan rival yang dipenuhi para politisi. Erick punya catatan kerja profesional yang cukup mencolok, juga popularitas yang baik, Andika pun demikian,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Erick Bakal Sulap Kawasan Pelabuhan Benoa, Singgung Summer Sonic dan Tomorrowland

Sementara, nama Sandiaga Uno, menurut Dedi, mantan cawapres pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 akan sulit maju pada Pilpres 2024. Hal itu karena Sandiaga telah kehilangan jalan kontestasi.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Jika membaca hasil survei IPO, ada kesan kehilangan jalan kontestasi, cukup sulit bagi Sandiaga untuk kembali mendampingi siapapun di Pilpres, kecuali ada kejutan koalisi baru misalnya PPP berhasil yakinkan PDIP untuk bangun koalisi, lalu usung Puan-Sandiaga, atau Ganjar-Sandiaga,” ujar Dedi.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi