Rabu, 15/05/2024 - 01:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Sekitar 60 Ribu Warga Suriah Balik ke Negara Mereka Sejak Gempa Turki

REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA — Sekitar 60 ribu warga Suriah di Turki telah kembali ke negara asal mereka di seberang perbatasan sejak gempa bumi pada 6 Februari yang berpusat di selatan Turki, kata Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar pada Senin (27/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Berbicara di provinsi Hatay yang dilanda gempa, Hulusi Akar menolak klaim penyeberangan ilegal oleh warga Suriah di perbatasan Turki, dan mengatakan isu tersebut “sama sekali tidak benar.”

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Akar menegaskan bahwa perbatasan Turki dilindungi, dijaga, dan dipantau “dengan intens” setiap hari dengan “kendaraan dan peralatan teknologi canggih”.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Kosmonaut Suriah Pertama yang ke Luar Angkasa, Muhammed d Faris Meninggal Dunia

“Sekitar 60 ribu warga Suriah yang tinggal di Turki kembali ke tanah mereka sendiri karena kehilangan rumah dan kerabat mereka,” tutur menhan Turki.

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Pada 6 Februari, gempa berkekuatan M 7,7 dan 7,6 melanda 11 provinsi Turki – Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Elazig, Hatay, Gaziantep, Kahramanmaras, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa – dan merenggut lebih dari 50.000 nyawa.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Lebih dari 13,5 juta orang di Turki terkena dampak gempa, serta banyak lainnya di utara Suriah.

Berita Lainnya:
Rusia Banjir Parah, Ribuan Warga Dievakuasi

Akar juga mengutuk serangan baru-baru ini terhadap kitab suci Alquran, dan bendera Turki di Denmark.

“Penyerangan terhadap bendera dan kitab suci kami adalah contoh yang tepat dari perilaku barbarisme, tercela dan menjijikkan. Ini benar-benar kejahatan terhadap kemanusiaan dan kebencian. Kami tidak pernah bisa menerima itu,” ujar dia.

Beberapa bulan terakhir terjadi beberapa aksi pembakaran Alquran, atau upaya untuk melakukannya, oleh tokoh atau kelompok Islamofobia di Eropa utara dan negara-negara Nordik.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/sekitar-60-ribu-warga-suriah-balik-ke-negara-mereka-sejak-gempa-turkiye/2856798

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi