Erick Thohir, Ratu Tisha dan Menpora Zainudin Amali cek kesiapan stadion Manahan sebagai venue final piala dunia U20, Ahad (12/3/2023).
JAKARTA — Indonesia terancam mendapat sanksi dari Federasi Sepak Bola Internasional atau FIFA. Akibatnya, Indonesia berkemungkinan gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
Padahal, momentum tersebut dinilai bakal menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pun bisa memanfaatkan ajang tersebut guna memasarkan produknya.
Ketua Umum Assosiasi IUMKM Indonesia (AKUMANDIRI) Hermawati Setyorinny mengatakan, jika piala dunia U20 tidak jadi digelar di Tanah Air, maka Indonesia akan kehilangan momentum untuk membuktikan negeri ini layak menjadi tuan rumah perhelatan sepak bola kelas dunia.
“Tentu akan berdampak bagi indonesia dalam menunjukkan produk indonesia sebagai merchandise tidak kalah berkualitas dan bagus dari negara lain,” ujarnya kepada Republika, Selasa (28/3/2023).
Hal itu, lanjutnya, pasti akan berpengaruh terhadap ekonomi. Khususnya ke para pengusaha yang telah ditunjuk dan UMKM sebagai mitra perusahaan tersebut.
“Ini termasuk kehilangan peluang pasar atau market UMKM yang produk dan jasanya ada di area-area event diadakan,” tutur dia.
Meski begitu, kata dia, mau tidak mau UMKM harus menerima bila Piala Dunia U20 gagal digelar di Indonesia. Ia berharap ada solusi dari pemerintah dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Terutama solusi agar beragam produk dari Indonesia tetap digunakan sebagai merchandise U20 di negara tuan rumah pengganti Indonesia nantinya.
Seperti diketahui, sebelumnya FIFA telah membatalkan Drawing Piala Dunia U20 2023 yang seharusnya digelar di Bali pada 31 Maret mendatang. Dikabarkan, pembatalan tersebut berkaitan dengan penolakan masyarakat Indonesia terhadap timnas Israel yang turut menjadi peserta ajang sepak bola dunia itu.
Sumber: Republika