Kamis, 16/05/2024 - 17:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Siapakah Kaum yang Pertama Kali Berbuat Syirik kepada Allah SWT di Muka Bumi?

Ilustrasi bahaya syirik. Syirik kepada Allah SWT muncul di tengah-tengah kaum Nabi Nuh alaihissalam

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA – Jauh sebelum zaman jahiliyah sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW, ada kaum yang telah melakukan perbuatan musyrik lebih dulu. Kaum ini sekaligus menjadi kaum musyrik pertama yang ada di muka bumi. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Sejak Nabi Adam AS hingga sebelum zaman Nabi Nuh ‘alaihissalam, manusia hanya menyembah Allah SWT dan tidak ada yang menyekutukan-Nya. Namun perbuatan syirik muncul pertama kali pada zaman Nabi Nuh alaihissalam. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Orang-orang yang melakukan kemusyrikan pertama di muka bumi adalah kaum Nabi Nuh alaihissalam. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Setan telah menembus kaum Nabi Nuh sehingga sebagian ada yang tetap menjadi pengikut Nabi Nuh dan sebagian lagi memutuskan keluar dari barisan Nabi Nuh. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Urwan bin Zubair, Tokoh Tabiin yang Kakinya Diamputasi Ketika Sholat

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Merekalah yang pertama kali menyekutukan Allah SWT di bumi ini. Dan persetukuan mereka hanya untuk memuliakan orang yang sudah mati. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Nabi Nuh alaihissalam adalah Nabi pertama yang diutus ke kaum musyrik. Kaum ini menciptakan patung-patung dan memuja-muja berhala. Kisah mereka bahkan diabadikan dalam Alquran, Surat Nuh ayat 23.

ADVERTISEMENTS

وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا

ADVERTISEMENTS

“Dan mereka berkata, “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa‘, Yagus, Ya‘uq dan Nasr.” (QS Nuh ayat 23) 

Nama-nama yang disebutkan dalam ayat tersebut adalah orang-orang saleh. Namun setelah mereka wafat, banyak orang yang memuliakan dan membaktikan diri mereka untuk orang-orang saleh yang telah wafat itu. Bahkan sampai dibuatkan patung berhala, dan mereka menyembahnya. 

Berita Lainnya:
Dari Wallah Hingga Insya Allah, Ungkapan Islami Kini Jadi Budaya Populer di Barat

Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?

Dalam riwayat Ibnu Abbas, dia berkata, “Itulah nama orang-orang saleh dari kaum Nabi Nuh. Setelah mereka meninggal dunia, setan menggoda mereka untuk meletakkan patung-patung di majelis-majelis tempat di mana mereka dalu bermajelis padanya, juga agar menamainya sesuai dengan nama-nama mereka. 

Lalu mereka (kaum Nabi Nuh) melaksanakan perintah setan tersebut. Awalnya patung-patung itu belum disembah, sampai ketika mereka (kaum Nabi Nuh yang meletakkan patung) meninggal, ilmu dilupakan, lantas disembahlah patung-patung tersebut.” (HR Bukhari)

 

Sumber: almrsal   

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi