Selasa, 21/05/2024 - 10:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Dinkes Pantau Perkembangan Varian Covid Arcturus Lewat Genom Sequencing

Ilustrasi Lonjakan Kasus Covid-19. Varian Covid-19 terbaru yakni Arcturus atau XBB 1.16 menyebabkan kenaikan kasus.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyatakan terus memantau perkembangan dari varian Covid-19 terbaru yakni Arcturus atau XBB 1.16. Pemantauan dilakukan lewat pemeriksaan genom sequencing.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Apapun variannya, masyarakat tidak perlu panik. Kondisi di Jakarta sangat terkendali walaupun ada kenaikan kasus,” kata Kasi Surveilans Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama melalui pesan singkat, Kamis (30/3/2023).

Ngabila menuturkan dalam pantauan Dinkes sampai hari ini di Jakarta, belum ditemukan satu kasus pun dari varian Arcturus yang saat ini dilaporkan telah menyebabkan peningkatan kasus di India. Sebaliknya, kondisi di Jakarta sangat terkendali walaupun ada kenaikan kasus dalam beberapa hari lalu, namun tidak disertai kenaikan kematian dan perawatan di rumah sakit.

Berita Lainnya:
Pj Bupati Bogor Resmikan Kantong Parkir Truk Tambang untuk Tekan Pelanggaran

Meski demikian, ancaman long covid, kata Ngabila, juga tidak boleh disepelekan sehingga mencegah sakit adalah yang terbaik dengan memakai masker di tempat sangat ramai, transportasi publik, dan jika sedang sakit. “Kami mohon kepada masyarakat untuk menghindari bertemu orang yang sedang sakit,” katanya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dalam kesempatan itu, Ngabila mengimbau agar masyarakat tetap bekerja sama dalam mencegah keparahan gejala akibat Covid-19 dan mencegah kematian dengan melengkapi dosis vaksin hingga booster kedua untuk usia 18 tahun ke atas.

“Mohon lengkapi selagi masih disediakan pemerintah secara gratis. Saat ini merk vaksin yang tersedia adalah Pfizer, Inavac dan Indovac,” ujar Ngabila.

ADVERTISEMENTS

Ia merinci, untuk vaksin jenis Pfizer bisa diberikan pada anak usia 12 tahun ke atas. Sementara bagi jenis Inavac serta Indovac adalah vaksin buatan dalam negeri yang diberikan untuk usia 18 tahun ke atas.

ADVERTISEMENTS

“Dosis pertama dan kedua bisa berbeda merk, dosis ketiga mengikuti merk dosis keempat dan dosis keempat mengikuti merk dosis ketiga,” katanya.

Berita Lainnya:
AHY Ungkap Puluhan Mafia Tanah Sudah Masuk Target Operasi

Di sisi lain, Ngabila memastikan pihaknya akan terus melakukan pemantauan genom sequencing secara rutin. Tujuannya agar tidak ada satu kasus dengan varian baru pun yang lolos dari pengawasan pemerintah, terutama di DKI Jakarta.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi