Jumat, 17/05/2024 - 03:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Erick Thohir Sebut Transisi Energi Indonesia Harus Sesuai Cetak Biru

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan transisi energi yang sedang dijalankan pemerintah harus sesuai dengan cetak biru pembangunan Indonesia.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan transisi energi yang sedang dijalankan pemerintah harus sesuai dengan cetak biru pembangunan Indonesia. Transisi energi diharapkan tidak mengekor negara lain.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Prinsipnya transisi energi ini harus sesuai dengan blue print negara kita, bukan blue print negara lain karena kita tidak mau dengan transisi energi ini, tiba-tiba masyarakat harus bayar listrik lebih mahal atau mungkin industri kita kompetisi dari hasil produknya lebih mahal karena listriknya lebih mahal,” kata Erick usai bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko di Jakarta, Senin (10/4/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Sesuai cetak biru pembangunan Indonesia, kata Erick, penggunaan batu bara dikurangi pada jangka waktu tertentu. Kemudian, tidak dipaksa untuk dipercepat dalam waktu singkat karena masih menjadi sumber produksi listrik.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Bangun BMTH, Erick Incar Peningkatan Kunjungan Wisman 1,5 Kali Lipat

“Jadi misalnya batu bara dikurangi 10 tahun mendatang sesuai dengan blue print kita, itu dilakukan tapi jangan dipaksa dua tahun, karena kalau semua dimatikan hari ini artinya kekurangan listrik, sekarang memang over, tapi nanti bisa kurang,” kata Erick.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Erick menekankan perlu keseimbangan antara percepatan transisi energi dengan pencapaian cetak biru pembangunan nasional. Dalam pertemuan dengan KSP Moeldoko, Erick menjelaskan juga ada pembahasan mengenai pengembangan industri baterai kendaraan listrik.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menurut Erick, penetrasi kendaraan listrik ke masyarakat memang harus ditingkatkan untuk mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan konvensional. Selain itu, pengurangan impor BBM dapat dilakukan dengan penggunaan bahan bakar bioetanol.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Berantas Penyelundupan Benih Bening Lobster, KKP Bentuk PMO 724

“Nah kalau ini bisa terjadi mudah-mudahan BBM impornya tidak naik karena impor BBM juga masih diperlukan bukan hanya untuk kendaraan tapi juga untuk petrokimia, bikin baju, obat-obatan,” ujar Erick.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Program transisi energi terus digencarkan pemerintah untuk mencapai target emisi nol bersih pada 2060 sesuai dengan Perjanjian Paris. Pemerintah juga meningkatkan komitmen pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2030 dengan target penurunan emisi per 23 September 2022 sebesar 31,89 persen (sebelumnya 29 persen) dengan upaya sendiri dan 43,20 persen (sebelumnya 41 persen) dengan dukungan internasional.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi