Jumat, 19/04/2024 - 15:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

Kinerja Perbankan Syariah di Jabar Moncer, Bahkan Salip Konvensional

ADVERTISEMENTS

BANDUNG — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kinerja keuangan syariah di Jawa Barat terus mengalami pertumbuhan positif. Menurut Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat, Indarto Budiwitono, pembiayaan Perbankan Syariah di Februari 2023 tumbuh lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan Kredit Perbankan Konvensional. Yakni, pembiayaan Bank Umum Syariah yang bertumbuh 13,94 persen (yoy), Unit Usaha Syariah 12,2 persen dan BPR Syariah 21,9 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Indarto menjelaskan, porsi pembiayaan Perbankan Syariah dibandingkan total pembiayaan atau kredit Perbankan Jawa Barat terus mengalami peningkatan bahkan di masa pandemi. Hal tersebut, tercermin dari peningkatan share dari tahun 2018 sampai 2023 (Februari) masing-masing sebesar 8,4 persen, 8,7 persen, 9,1 persen, 9,3 persen, 9,4 persen, 10,1 persen dan 10,4 persen.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Untuk risiko pembiayaan bermasalah atau Non Performing Finance (NPF) yang masih terjaga sebesar 3,08 persen.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Wadirut BSI Komentari Aksi Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

“Perbankan syariah diproyeksikan akan terus menunjukkan pertumbuhan positif, meskipun masih terdapat beberapa isu strategis serta tantangan yang masih perlu diselesaikan,” ujar Indarto, di Bandung, Kamis malam (13/4/2023).

Menurut Indarto, berdasarkan Kajian Transformasi Perbankan Syariah yang disusun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat beberapa isu strategis yang masih menghambat akselerasi pertumbuhan bisnis perbankan syariah. Antara lain belum adanya diferensiasi model bisnis yang signifikan, kualitas, dan kuantitas SDM yang kurang optimal serta rendahnya tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah.

Berdasarkan hasil Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK Tahun 2022, kata dia, menunjukkan tingkat literasi dan tingkat inklusi keuangan syariah nasional berturut-turut sebesar 9,14 dan 12,12 persen. Sementara di Jawa Barat, tingkat literasi dan tingkat inklusi keuangan syariah berturut-turut sebesar 19,74 persen dan 23,38 persen.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Mentan Proyeksikan Pertanian Merauke Jadi Lumbung Pangan Masa Depan

Meskipun, kata dia, indeks literasi dan jumlah pengguna produk dan layanan keuangan syariah di Jawa Barat lebih besar dari indeks Nasional tapi harus terus  diupayakan untuk peningkatan yang lebih tinggi lagi. Mengingat dengan tingkat inklusi keuangan saat ini sebesar 23 persen, artinya baru 23 dari 100 masyarakat Jawa Barat yang mengakses produk keuangan syariah.

“Dengan kinerja Perbankan Syariah yang terus bertumbuh dan disertai dengan upaya-upaya literasi keuangan syariah kepada masyarakat dengan bersinergi dengan seluruh stakeholders terkait, kami optimis inklusi keuangan syariah akan turut meningkat,” papar Indarto.

Sudah Beralih ke Motor Listrik? Merek Apa yang Sudah Nangkring di Garasi Kamu?

Suka Pakai Aplikasi Paylater? Favorit Kamu yang Mana?

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi