Kamis, 02/05/2024 - 14:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Kemenlu akan Verifikasi Jumlah WNI yang Kemungkinan Masih Tinggal di Sudan

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) akan memastikan kembali jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang kemungkinan masih berada di Sudan. Sejauh ini, sebanyak 949 WNI sudah dievakuasi dan dipulangkan dari negara tersebut.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah mengungkapkan, terdapat beberapa WNI yang menikah dengan warga lokal Sudan dan memutuskan untuk tidak ikut dalam proses evakuasi ke Tanah Air. “Saya perlu pastikan kembali jumlahnya karena sudah ada beberapa (WNI) yang ternyata memutuskan berpindah secara mandiri, evakuasi mandiri dengan suami, dengan keluarga mereka. Jumlahnya masih perlu dipastikan dengan Pak Judha (Nugraha, Direktur Perlindungan WNI Kemenlu) yang baru tiba dari Sudan hari ini,” ungkap Teuku saat diwawancara Republika, Selasa (2/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Menurut Teuku, ada pula WNI berstatus pekerja migran yang keluar dari Sudan bersama pihak pemberi kerja. Jumlah mereka pun masih harus diverifikasi. Republika sudah menghubungi Judha Nugraha untuk memperoleh data terkait WNI yang kemungkinan masih berada di Sudan, tapi belum memperoleh tanggapan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Teuku mengatakan, saat ini gedung KBRI Khartoum telah dikosongkan. “Namun masih ada staf yang stand by di Port Sudan,” ucapnya seraya menambahkan bahwa sepengetahuannya jumlah staf yang bersiaga di Port Sudan adalah dua orang

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
AS Ikut Waspada Menunggu Serangan Balasan Iran

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Pada Selasa, sebanyak 100 WNI di Sudan telah dipulangkan ke Tanah Air dalam proses evakuasi tahap keempat. “Hari ini (2/5), sebanyak 100 WNI dari Sudan telah kembali ke Tanah Air menggunakan pesawat Garuda Indonesia,” kata Kemenlu dalam keterangan tertulisnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Kemenlu mengungkapkan, sebelumnya pemerintah telah berhasil memulangkan 829 WNI via Jeddah, Arab Saudi. Mereka dipulangkan dalam tiga tahap. Sebanyak 385 WNI tiba di Tanah Air dalam ketibaan tahap pertama pada 28 April lalu. Kemudian sebanyak 363 WNI masuk dalam kepulangan tahap kedua pada 30 April. WNI dalam proses evakuasi tahap pertama dan kedua dipulangkan menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Sebanyak 75 WNI masuk dalam gelombang kepulangan tahap ketiga pada 1 Mei lalu. Mereka diangkut menggunakan pesawat TNI AU.

Sementara itu ada pula enam WNI yang mengatur kepulangannya secara mandiri. “Dengan kepulangan tahap keempat, maka 929 WNI telah kembali ke Tanah Air,” kata Kemenlu.

Kemenlu mengatakan, hingga 2 Mei 2023, total WNI yang berhasil dievakuasi dari Sudan menuju Tanah Air sebanyak 949 orang. “930 orang dievakuasi via Jeddah, 13 orang dievakuasi via Mesir, dan enam orang dievakuasi via Uni Emirat Arab. Kemenlu mengucapkan terima kasih kepada seluruh kementerian/lembaga terkait yang telah mendukung upaya evakuasi serta penanganan WNI evacuee di dalam negeri,” ungkap Kemenlu.

Berita Lainnya:
IDF Tembak Ratusan Warga Palestina yang Ingin Menyeberang ke Gaza Utara

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sempat menyampaikan bahwa jumlah WNI yang berada di Sudan adalah 1.209 orang. Namun setelah dilakukan pemutakhiran data, total WNI yang dapat dikontak dan tercatat berjumlah 937 orang.

Saat ini Sudan tengah dibekap pertempuran yang melibatkan kubu militer dengan kelompok paramiliter bernama Rapid Support Forces (RSF). Konfrontasi bersenjata antara kedua pihak tersebut pecah pada 15 April lalu.

Pertempuran berlangsung ketika Sudan tengah berusaha melakukan transisi politik menuju demokrasi sipil pasca ditumbangkannya rezim mantan presiden Omar al-Bashir oleh militer pada 2019. Sebelum dilengserkan, Al-Bashir telah memerintah Sudan selama 26 tahun.

Sejauh ini konflik antara militer Sudan dan RSF telah menelan sedikitnya 528 korban jiwa. Situasi yang tak menentu telah mendorong negara-negara mengevakuasi para diplomat dan warganya dari negara tersebut.

Dari daftar di bawah ini, mana nih Hape favorit Kamu?

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi