Sabtu, 04/05/2024 - 09:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kepala Bappenas: Transformasi Pangan Diarahkan Agar Mampu Bangun SDM

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan bahwa transformasi pangan diarahkan agar mampu membangun sumber daya manusia (SDM)

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Dampak yang diharapkan adalah pemenuhan pangan dan gizi yang cukup, beragam, bergizi seimbang, dan aman,” ujarnya saat menerima kunjungan Wakil Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkoen yang dikutip dari laman resmi Instagram @suharsomonoarfa, Jakarta, Kamis.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Lebih lanjut, transformasi sistem pangan diharapkan pula mampu memberikan dampak (impact) lebih besar pada pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup, sebagaimana termuat dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dalam konteks global, dia menerangkan bahwa transformasi sistem pangan merupakan salah satu upaya dari United Nations (UN) Decade Actions untuk mencapai SDGs pada tahun 2030.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Buka Magister Psikologi Pendikan, UAI Siapkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas

“Indonesia telah memberikan komitmen yang tinggi kepada masyarakat dunia, baik untuk melaksanakan dan mencapai target-target TPB/SDGs, maupun untuk melaksanakan transformasi sistem pangan itu sendiri. Hal ini merupakan kontribusi nyata Indonesia, dalam membangun peradaban dunia yang lebih baik dan lebih berkelanjutan,” ungkap dia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menuju Indonesia Emas 2045, Indonesia disebut harus mampu keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) yang sudah berlangsung hampir 30 tahun. Pada tahun itu pula, Indonesia harus mampu menjadi sebuah negara maju yang semakin berdaulat, adil, dan makmur.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dalam melaksanakan komitmen global dan mencapai Indonesia Emas 2045, ditegaskan bahwa salah satu momentum yang harus dijaga adalah pemanfaatan bonus demografi. Dalam konteks besar tersebut, pembangunan pangan dan gizi serta transformasi sistem pangan berperan nyata dalam menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Bocah Terperosok Celah Peron Stasiun Manggarai, Begini Respons KCI

Banyak hal mendasar yang perlu diperbaiki dan dipersiapkan, salah satunya adalah isu stunting pada balita. Isu stunting balita sangat mempengaruhi kinerja pembangunan nasional, isu stunting balita merupakan salah satu tantangan yang harus diselesaikan agar bisa mencapai target SDGs sebelum tahun 2030. 

“Isu stunting balita juga mempengaruhi beberapa capaian Indonesia, sebagaimana tercermin dalam beberapa indeks, antara lain Global Hunger Index dan Global Food Security Index,” kata Kepala Bappenas.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi