JAKARTA — Mahasiswa Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM), telah berhasil membangun startup Herbalnesia. Startup Herbalnesia ini dibangun bertujuan untuk mengangkat manfaat dan penyedia tanaman herbal nusantara terbaik di dunia.
Heri mengatakan tanaman herbal ini sangat baik dikonsumsi masyarakat luas, skala pabrik dan bisa mendukung bahan baku murah juga berkualitas. “Untuk usaha mikro tentu membutuhkan pasokan tetap, harga murah dan berkualitas, Herbalnesia bisa menyediakannya,” katanya dalam rilis yang diterima, Kamis (11/5/2023).
Melalui platform marketplace Herbalnesia, Heri menjelaskan masyarakat bisa mendapatkan edukasi mengenai obat herbal, ramuan, ekstrak, dan produk murni yang dihasilkan dari usaha kecil yang menjadi binaan Herbalnesia dalam mensuplai bahan baku. “Masyarakat juga bisa memperoleh bahan baku dengan kategori basah, kering, ekstrak, dan produk jadi,” tegasnya.
Ia pun menjelaskan alasan utama dibangunnya startup ini untuk menjadi marketplace satu-satunya penyedia tanaman herbal, simplisia, dan obat dunia yang bisa dibeli oleh pabrik dengan skala tonase, usaha mikro, serta individu. “Herbalnesia juga menjadi penyambung dan penjamin kelompok tani herbal untuk bisa menjual hasil pertaniannya secara langsung dengan harga yang pantas,” ungkapnya.
Kelebihan Herbalnesia ini, katanya menyampaikan sebagai spesialis penyedia bahan baku herbal baik fresh, kering, simplisia, teh murni, dan produk jadi binaan Herbalnesia. “Herbalnesia juga turut mengedukasi masyarakat untuk bisa kembali ke alam dalam pengobatan khususnya jamu nusantara dan dunia,” jelas Heri.
Namun, ia menyebutkan ada kendala yang dihadapi dalam permodalan untuk hulu dan hilir Herbalnesia. Meski demikian, mahasiswa Kampus Digital Bisnis UNM ini tetap berusaha mengenali peluang, menjalani prosesnya, dan yakin jalan kesuksesan itu ada, dengan senantiasa mengembangkan diri dan kebijaksanaan dalam melangkah jauh ke depan.
“Semoga hadirnya Herbalnesia, masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari keanekaragaman tanaman herbal nusantara dan turut mengedukasi penggunaannya dalam pengobatan yang alami dan sehat,” tutupnya.
Sumber: Republika
