Gap Literasi Keuangan Syariah Masih Jauh

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Literasi keuangan syariah (ilustrasi).

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan gap literasi keuangan syariah di Indonesia masih cukup jauh. Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK Aman Santosa mengatakan indeks literasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia masih rendah dan masih harus menjadi perhatian bersama.

ADVERTISEMENTS

“Data dari survei nasional dari literasi inklusi keuangan pada 2022 menunjukkan bahwa literasi keuangan syariah itu baru mencapai 9,1 persen,” kata Aman saat menghadiri Sharia Financial Olympiade (ISFO) 2023 di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Senin (22/5/2023).

 

Aman menuturkan, angka tersebut menunjukan gap literasi keuangan syariah masih sangat jauh dibandingkan konvensional. Dia mengungkapkan literasi keuangan dan ekonomi konvensional sudah mencapai 50 persen.

ADVERTISEMENTS

Meskipun begitu, Aman menuturkan jika menggunakan data dari Bank Indonesia (BI) literasi keuangan syariah mulai membaik. “Alhamdulilah kalau surveinya BI lebih baik, ini menunjukkan angka 23,3 persen,” tutur Aman.

ADVERTISEMENTS

Hanya saja, Aman menegaskan data keduanya masih menunjukan gap yang besar antara literasi keuangan syariah dengans ektor konvensional. Meskipun begitu, Aman bersyukur setiap tahun terus meningkat.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menilai pentingnya upaya peningkatan literasi keuangan bagi masyarakat termasuk mengenai keuangan syariah.

ADVERTISEMENTS

“OJK menaruh perhatian yang sangat luar biasa pada peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya literasi dan inklusi keuangan syariah,” jelas Friderica.

ADVERTISEMENTS

Friderica menuturkan, OJK juga menyelenggarakan olimpiade keuangan syariah sejak 2022 yang sebelumnya dikenalkan dengan nama Cerdas Cermat Keuangan Syariah (CCKS) tingkat SMP dan SMA bersama perwakilan dari 35 sekolah yang merupakan hasil seleksi kurang lebih 500 sekolah oleh KR/KOJK di seluruh Indonesia. Pada saat pertama digelar, SMP Kristen Kalam Kudus Jayapura dan SMAN 1 Bantul berhasil menjadi juara pertama masing-masing pada tingkat SMP dan SMA.

Lalu pada 2023, Kantor OJK yang tersebar di seluruh Indonesia telah menyeleksi kembali ratusan sekolah di wilayah kerjanya masing-masing untuk tingkat SMA. Adapun tingkat Perguruan Tinggi (PT) dilakukan penyeleksian nasional yang diikuti oleh ratusan mahasiswa.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version