Komnas Perempuan: KDRT Kasus Kekerasan Terbanyak Dilaporkan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Tangkapan layar pengaduan akun @dinidyana ke akun Gibran Rakabuming tentang KDRT dosen di kampus UNS.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengatakan, sejumlah kasus kekerasan yang dilaporkan ke Komnas Perempuan maupun ke lembaga pengadaan layanan, mayoritas adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Hampir 20 tahun sejak Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT) disahkan, mayoritas kasus yang disampaikan adalah kasus kekerasan di dalam rumah tangga,” kata Andy Yentriyani dalam acara “Diskusi dan Peluncuran Buku Jelang 2 Dekade UU PKDRT”, di Jakarta, Jumat.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Dia menyebutkan, selama tahun 2022, porsi kasus kekerasan di ranah privat itu mencapai hampir 61 persen yang 

ADVERTISEMENTS

“Selebihnya adalah kekerasan yang dilakukan oleh orang yang sebetulnya mungkin pernah menjadi bagian dari rumah tangga itu, misalnya mantan suami, dan lain-lain,” kata Andy Yentriyani.

ADVERTISEMENTS

Menurut dia, disahkannya Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT) pada 2004 merupakan salah satu momentum sangat penting dalam reformasi di Indonesia.

ADVERTISEMENTS

Andy Yentriyani mengatakan Komnas Perempuan pun selalu memantau implementasi dari UU PKDRT hingga saat ini.

ADVETISEMENTS

“Kehadiran UU PKDRT menjadi sangat penting dan karenanya selalu menjadi bagian yang kami monitor dari tahun ke tahun. Dalam upaya memonitor itu, kami bersama-sama dengan rekan-rekan dari pengada layanan selalu berusaha mengkompilasinya dalam bentuk Catatan Tahunan,” kata Andy.

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version