Jumat, 03/05/2024 - 22:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Penelitian Ungkap Kota New York Terancam Tenggelam

ADVERTISEMENTS

 NEW YORK – Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Earth’s Future bulan ini mengungkap terjadinya penurunan muka tanah kota New York, Amerika Serikat (AS). Kecepatannya rata-rata satu hingga dua milimeter per tahun. Menurut penelitian tersebut, New York nantinya akan terendam air laut.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Penelitian mengungkapkan, terdapat lebih dari 1 juta bangunan tersebar di lima wilayah New York. Menurut tim peneliti, bobot dari semua struktur beton, logam, dan kaca berjumlah sekitar 1,7 triliun ton (1,5 triliun metrik ton). Jika diekuasi kira-kira sama dengan 4.700 gedung Empire State menekan bumi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Tingkat kompresi bervariasi di seluruh New York. Di Midtown Manhattan, tingkat kompresi atau tekanan ke tanahnya rendah karena sebagian besar struktur bangunan didirikan di atas batu. Sementara beberapa bagian dari Brooklyn, Queens, dan pusat kota Manhattan berada di atas tanah yang lebih renggang. Artinya ketiga wilayah itu berpotensi terbenam lebih cepat akibat penurunan permukaan tanah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Itu tidak bisa dihindari. Tanah turun, dan air naik. Pada titik tertentu, kedua tingkat itu akan bertemu,” ujar Tom Parson dari U.S. Geological Survey yang memimpin penelitian tentang permukaan tanah di New York, dikutip Associated Press, Senin (29/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Israel Diserang, AS Bakal Ikut Balas Iran?

Dia mengungkapkan, penelitian mencatat bahwa bangunan-bangunan di New York sendiri berkontribusi, meskipun secara bertahap, pada lanskap yang berubah. Parsons dan tim penelitinya mencapai kesimpulan menggunakan pencitraan satelit, pemodelan data, dan banyak asumsi matematis.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Penelitian tak dapat memperkirakan secara pasti kapan New York benar-benar akan tergenang dan terbenam. Momen itu bisa memakan waktu ratusan tahun. Namun Parsons memperingatkan bahwa sebagian kota lebih berisiko, terutama Manhattan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Ada banyak beban di sana (Manhattan), banyak orang di sana. Ketinggian rata-rata di bagian selatan pulau hanya satu atau dua meter di atas permukaan laut; sangat dekat dengan garis air. Jadi ini menjadi perhatian yang mendalam,” kata Parsons.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Meski menemukan adanya bobot yang sangat besar menekan New York, Parsons mengingatkan hal itu tak menjadi faktor tunggal penyebab turunnya permukaan tanah. “Bukan berarti kita harus berhenti membangun gedung. Itu tidak berarti bahwa bangunan itu sendiri adalah satu-satunya penyebab hal ini. Ada banyak faktor. Tujuannya (penelitian) adalah untuk menunjukkan ini sebelumnya sebelum menjadi masalah yang lebih besar,” ucapnya.

Berita Lainnya:
Bentrokan Buat Demo Pro Palestina di Kampus Kian Memanas

Andrew Kruczkiewicz, peneliti senior dari Columbia University’s Climate School menyambut penelitian yang dikerjakan Parsons dan timnya. “Dari sudut pandang ilmiah, ini adalah studi penting,” ujarnya.

Hasil penelitian Parsons dan timnya dianggap dapat membantu menginformasikan pembuat kebijakan saat mereka menyusun rencana berkelanjutan untuk memerangi atau setidaknya mencegah gelombang pasang. “Kita tidak bisa duduk diam dan menunggu ambang kritis kenaikan permukaan laut terjadi. Karena menunggu bisa berarti kita akan kehilangan tindakan antisipatif dan langkah-langkah kesiapsiagaan,” kata Kruczkiewicz.

Kota New York bukan satu-satunya tempat di AS yang berpotensi tenggelam. San Francisco juga memberi tekanan besar pada tanah dan patahan gempa aktif di kawasan itu.

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi