Rabu, 01/05/2024 - 05:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Harga Telur Naik, Pemerintah Buka Opsi Impor Jagung Terbatas

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Deputi III Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Edy Priyono mengatakan, impor jagung secara terbatas dapat menjadi opsi untuk mengendalikan harga telur ayam yang melonjak dalam beberapa waktu terakhir. Ini karena meningkatnya biaya pakan ternak.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Dibuka kemungkinan impor jagung secara terbatas. Selain jumlahnya terbatas, impor juga hanya digunakan untuk keperluan bahan pakan ternak,” kata Edy di Jakarta, Senin (29/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Namun, untuk keputusan final mengenai pemberlakuan impor atau tidak, Edy mengatakan, kementerian/lembaga teknis terkait yang akan melakukan pengkajian. Edy mengakui kenaikan harga telur ayam ras dalam beberapa waktu terakhir menjadi perhatian pemerintah. Tidak hanya telur ayam ras, beberapa bahan pangan juga menunjukkan harga yang tinggi dibanding harga acuan pemerintah (HEP) seperti beras medium, daging ayam, jagung di tingkat peternak, bawang putih, dan gula pasir.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Penggunaan SPKLU di Jakarta Meningkat Selama Libur Lebaran
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Untuk telur ayam, Edy menyebutkan penyebab kenaikan harga karena bahan utama pakan ayam yakni jagung relatif tinggi. “Harga jagung yang tinggi memang baik bagi petani, tetapi memberatkan para peternak yang merupakan pemakai utama jagung. Harga jagung tinggi membuat biaya produksi telur ayam menjadi tinggi,” kata Edy.

ADVERTISEMENTS

Selain itu, kata Edy, beberapa peternak juga memutuskan untuk mengurangi jumlah ayam, sehingga pasokan telur di pasar berkurang. Kombinasi antara kenaikan biaya yang dipicu oleh tingginya harga jagung dan berkurangnya populasi ayam itu, ujar Edy, yang menyebabkan harga telur di pasar tinggi saat ini.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Di satu sisi, hal itu baik bagi para peternak, tapi di sisi lain cukup memberatkan konsumen,” ujar Edy.

Berita Lainnya:
PT Trans Jabar Upayakan Lajur Tol Bocimi yang Longsor Dapat Segera Diperbaiki

Menurut situs Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga telur ayam di tingkat pengecer mencapai Rp 30.700 per kilogram. Harga telur ayam terus merangkak naik sejak Februari 2023 dari kisaran Rp 28 ribu per kilogram. Bahkan jika dibandingkan Mei 2022, harga telur ayam saat itu hanya sebesar Rp 26 ribu per kilogram.

Di Indonesia, harga telur ayam ras tertinggi berada di Papua yang sebesar Rp 37.050 per kilogram. Menurut peta harga di Panel Harga Bapanas, di sebagian besar provinsi di seluruh Indonesia, harga telur ayam ras mencapai lebih dari 20 persen dibanding Harga Eceran Tertinggi atau Harga Acuan Pemerintah.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi