Jumat, 03/05/2024 - 10:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Mimpi Buruk Warga Kherson Tak Berkesudahan, Alami Pendudukan, Tembakan Artileri dan Banjir

ADVERTISEMENTS

KHERSON — Bagi penduduk Kherson, Iryna Radetska, banjir besar yang melanda kotanya setelah bendungan raksasa Kakhovka dihancurkan, merupakan babak terbaru dalam penderitaan yang berkepanjangan yang diderita selama lebih dari satu tahun akibat perang.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Mereka mengatakan cinta yang baru akan membunuh cinta yang lama. Mungkin itu sama dengan tragedi,” kata Radetska, 52 tahun, yang merupakan wakil kepala sekolah di kota di Ukraina selatan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Hanya sedikit tempat yang merasakan penderitaan seperti yang dialami Kherson sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu. Hanya sedikit orang yang menanggung beban lebih berat daripada Radetska, yang mengatakan bahwa ia telah selamat dari pemenjaraan, pemukulan dan penyerangan roket.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kota yang memiliki populasi 280.000 jiwa pada masa damai ini diduduki oleh pasukan Rusia pada 2 Maret 2022. Kota ini dibebaskan oleh pasukan Ukraina pada awal November, tetapi sejak saat itu kota tersebut secara teratur ditembaki oleh pasukan Rusia dari sisi timur Sungai Dnipro.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dalam kondisi yang semakin parah, kini sebagian besar wilayah Kherson dan desa-desa di dekatnya terendam banjir setelah pekan lalu bendungan Kakhovka, 55 km (35 mil) ke arah hulu, hancur. Kiev dan Moskow saling menyalahkan satu sama lain sebagai penyebab kehancuran bendungan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
15 Roket Bombardir Galilea Israel Utara, Hizbullah: Target Kumpulan Tentara Israel, Mereka Tewas

Saat ini, sekolah Radetska hanya mengajar secara online karena khawatir risiko pemboman. Murid-muridnya mencakup 31 sekolah di tepi timur yang dikuasai Rusia yang terkena dampak banjir paling parah, termasuk kota Oleshky.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Sejauh yang kami tahu, Oleshky terendam banjir … koneksi seluler di sana sangat buruk. Pergerakan mereka sangat terbatas. Belum lagi persoalan kondisi psikologis warga,” katanya kepada Reuters, merujuk pada trauma masyarakat.

Kengerian Pendudukan

Leonid Remyha, kepala dokter di salah satu rumah sakit di Kherson, mengenang arus besar orang yang masuk ke fasilitas tersebut setelah bendungan jebol pada hari Senin lalu. Mereka dalam kondisi basah dan kebingungan. “Pada hari pertama kami menerima 136 orang … mereka semua dalam keadaan stres,” katanya.

Peristiwa seminggu terakhir telah menjadi tragedi baru bagi Radetska dan Remyha, yang menceritakan ancaman, pemenjaraan, dan penyiksaan selama pendudukan Rusia.

Reuters tidak dapat memverifikasi kebenaran pernyataan mereka tentang perlakuan buruk tersebut. Namun Moskow telah berulang kali membantah telah melakukan penganiayaan terhadap warga sipil atau tentara.

Remyha, yang berusia 69 tahun, mengatakan bahwa militer Rusia memerintahkan rumah sakit untuk merawat para tentara Ukraina yang terluka, walau di bawah pengawasan laras senjata.

Sementara itu dia mengatakan bahwa staf rumah sakit mengambil risiko untuk memberikan bantuan diam-diam kepada tentara Ukraina yang tersisa di kota itu, setelah pendudukan Rusia.

Berita Lainnya:
WHO: Invasi Israel ke Rafah Bisa Jadi Bencana Kemanusiaan

“Kami memberikan perawatan kepada mereka, kami mendaftarkan mereka dengan nama dan nama keluarga palsu agar FSB tidak menangkap mereka,” kenangnya, FSB mengacu pada dinas keamanan Rusia. “Kami menyelinap keluar dari rumah sakit sehingga penduduk setempat dapat membawa mereka pergi dan menampung mereka.”

Remya mengatakan bahwa setelah dipecat karena sikapnya yang pro-Ukraina, ia bersembunyi selama enam minggu, tetapi ditahan oleh FSB pada 20 September.

“Ada interogasi setiap hari, dua kali. Ini semua disertai dengan penyiksaan… misalnya sengatan listrik, tongkat pemukul di tulang rusuk, kaki, lutut, dan jari-jari,” katanya.

Menurut Remyha, pada hari ketiga penahanan, orang-orang Rusia menemukan bahwa ia adalah seorang dokter, dan perlakuan mereka terhadapnya sedikit membaik. Dia dibebaskan setelah 10 hari.

Radetska juga menceritakan tentang pemenjaraan dan penyiksaan selama masa pendudukan. Selama musim panas 2022, ia mengatakan bahwa ia menolak tawaran untuk kembali bekerja di sekolahnya.

Ketika dia pergi ke sekolah pada 17 Agustus untuk mengambil barang-barangnya, dia bertengkar dengan kepala sekolah yang baru, yang menyebabkan dia ditangkap keesokan harinya oleh petugas FSB yang mengatakan kepadanya bahwa dia menghadapi hukuman 25 tahun penjara atas tuduhan terorisme.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi