Kamis, 16/05/2024 - 03:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

AS Desak India Membeli Drone MQ-9B

WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) mendorong India segera merealisasikan pembelian drone dari mereka. Desakan ini muncul menjelang kunjungan Perdana Menteri India Narednra Modi ke Washington pada 22 Juni mendatang. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

India juga sebenarnya telah lama menyatakan ketertarikan membeli drone jenis ini. Namun, terhambat keputusan birokratik selama bertahun-tahun. Nilai kesepakatan pembelian drone ini bisa mencapai 2 miliar hingga 3 miliar dolar AS. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Negosiator AS berharap bakal ada kesepakatan antara Modi dan Presiden Joe Biden soal pembelian drone SeaGuardian MQ-9B saat mereka bertemu di Washington. Drone ini bisa dipersenjatai untuk melakukan pertempuran. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

‘’Sejak tanggal kedatangan Modi sudah diputuskan, Kementerian Luar Negeri, Pentagon, dan Gedung Putih meminta India memberikan kemajuan terkait kesepakatan pembelian setidaknya 30 drone buatan General Atomics itu,’’ ujar dua sumber, Selasa (13/6/2023). 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Kedua sumber tersebut juga mengungkapkan, Modi dan Biden diharapkan pula membahas mengenai  produksi bersama senjata militer dan kendaraan darat, seperti pengangkut personel bersenjata saat kunjungan ke Washington itu. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Gedung Putih Sebut Israel Masih Terima 'Sebagian Besar' Senjata dari AS

Kementerian Luar Negeri, Gedung Putih, dan Pentagon menolak memberikan komentar mengenai isu ini. Hal yang pasti, Biden mempererat hubungan dengan India untuk membendung pengaruh Cina. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Fokus Biden adalah pada kemitraan teknologi militer meski selama ini kedua negara tak banyak terlibat dalam aliansi keamanan secara resmi. New Delhi yang sering kali tak memberikan dukungan pada blok tertentu, akhir-akhir ini membuat Washington resah. 

ADVERTISEMENTS

Penyebabnya, India lebih intensif membangun hubungan dengan Rusia dalam bidang ekonomi dan pertahanan setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu. 

ADVERTISEMENTS

Hambatan birokratis ini bergantung pada rapat internal di pemerintahan Modi, untuk memperoleh dokumen “Acceptance of Necessity” yang akan menjadi surat permintaan resmi mengenai proses pembelian peralatan militer dari negara asing. 

Hingga Selasa, belum diketahui apakah New Delhi telah memutuskan untuk mengeluarkan dokumen internal yang dibutuhkan dalam proses pembelian drone dari AS. 

Berita Lainnya:
Hamas: Brigade Al Qassam Siap Lindungi Rakyat Palestina Jika Israel Serang Rafah

‘’Itu menjadi putusan yang perlu ditetapkan Pemerintah India,’’ ujar pejabat senior AS. ‘’Kami pikir akan bagus bagi mereka untuk membeli MQ-9B. Namun keputusannya di tangan mereka.’’ 

Topik ini diharapkan tuntas dalam kunjungan penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan yang pada Selasa tiba di New Delhi. Jadi sebelum Modi berangkat ke Washington proses pembelian ada kejelasan. 

Pekan lalu, Kementerian Pertahanan belum memutuskan berapa jumlah drone yang hendak mereka beli. Sebelumnya muncul jumlah 30 unit tetapi kemudian berubah menjadi 24. Bulan lalu, informasinya berubah lagi, menjadi hanya 18 unit. 

Di sisi lain, India kini berupaya membuat komponen peralatan militer di dalam negeri, memperumit proses kesepakatan pembelian drone tersebut. India saat ini juga dalam kelompok Quad yang juga mencakup AS, Australia, dan Jepang. 

Selain India, negara anggota Quad telah mengoperasikan drone MQ-9B. Saat ini, India menyewa MQ-9B untuk operasi penghimpunan data intelijen. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi