Kamis, 09/05/2024 - 04:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Harga Beras Sentuh Rp 11.980 per Kilogram

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Pada Rabu (14/6/2023) pagi terpantau harga beras medium di pedagang eceran kembali mengalami kenaikan. Harga rata rata beras nasional saat ini di angka Rp 11.980 per kilogram setelah selama sepekan kemarin berada di harga Rp 10.000 – Rp 11.000 per kilogram.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Kemarin di DPR, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kenaikan harga beras dinilai wajar. Meski, alasan Syahrul mengacu pada harga beras di negara lain tanpa melihat dampak kenaikan harga dan tingkat daya beli masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Jadi kalau harga naik, kalau saya ditanya sebagai Mentan ini harga yang wajar. Harga beras di Indonesia saat ini termurah di dunia,” kata Syahrul di Komisi IV DPR RI, Selasa (13/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Syahrul menjelaskan harga beras yang wajar ini akan memberikan dampak pada kenaikan kesejahteraan petani. Namun, justru data menunjukan GKP di Tingkat Petani pada Rabu ini kembali turun ke harga Rp 5.310 per kilogram. Sedangkan di penggilingan sebesar Rp 5.630 per kilogram.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Pemerintah Perpanjang Relaksasi HET Beras Premium Hingga 31 Mei 2024

Beras Medium di tingkat penggilingan dibanderol Rp 10.470 per kilogram. Sedangkan di tingkat grosir mencapai Rp 11.480 per kilogram.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kondisi stok beras saat ini disinyalir bukan jadi penyebab fluktuasi harga beras. Padahal, disatu sisi Indonesia masih bergantung pada impor beras dari Vietnam. Saat ini, Vietnam sendiri memangkas kuota ekspor beras mereka hingga 44 persen.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan rencana negara produsen beras Vietnam untuk memangkas ekspor tidak akan membahayakan ketersediaan beras di Indonesia karena kerja sama dengan negara-negara produsen lainnya masih berjalan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Insya Allah aman, karena kita kan membicarakan juga ini, tidak terus dengan kita menganggap enteng, tidak. Tapi kita juga antar negara-negara itu kita sudah ada,” kata Budi.

Berita Lainnya:
HKTI Usulkan HPP Gabah Naik

Sebagaimana dikutip dari laporan Reuters, Vietnam dikabarkan bakal memangkas ekspor beras tahunannya hingga 44 persen mulai 2030 mendatang. Artinya, ekspor yang biasanya 7,1 ton hanya menjadi 4 juta ton per tahun. Vietnam merupakan negara terbesar ketiga untuk ekspor beras dunia.

Berdasarkan laporan yang mengutip dokumen Pemerintah Vietnam tersebut, pengurangan ekspor dilakukan untuk memastikan ketahanan pangan di dalam negerinya, melindungi lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan iklim, serta meningkatkan ekspor beras berkualitas.

Dengan kebijakan ini, maka ekspor beras Vietnam diperkirakan bakal turun menjadi 2,62 miliar dolar AS per tahun pada 2030, dari sebelumnya mencapai 3,45 miliar dolar AS pada 2022. Saat ini stok cadangan beras Pemerintah Indonesia di Gudang Bulog sebesar 605 ribu ton.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi