Rabu, 01/05/2024 - 20:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Strategi Kabaharkam Agar Polri Makin Dekat dengan Masyarakat

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Fadil Imran mengatakan polisi harus dekat dengan masyarakat agar kepercayaan publik kembali. “Kalau ingin kembali polisi dipercaya, saya kira harus hadir di tengah masyarakat karena kedekatan adalah kekuatan yang sejati, bukan power in authority. Polisi ini yang penting dekat dengan masyarakat itu yang menjadi the real power of police,” ujar Fadil saat rapat bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/6/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Menurut dia, puncak kepercayaan masyarakat terhadap Polri terjadi pada 2021. Saat itu wabah pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia, polisi selalu hadir di tengah masyarakat untuk mengantarkan obat, mengantarkan masyarakat ke rumah sakit, mengadakan vaksinasi hingga mengantarkan sembako dari pemerintah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Polisi datang sebagai sosok pelindung, pengayom, penolong dan sahabat. Itulah sejatinya pencegahan kejahatan, itu lah sejatinya polisi hadir,” ujar dia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Polri Siapkan Operasi Puri Agung untuk Pengamanan World Water Forum
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Fadil menjelaskan Indonesia dicirikan sebagai masyarakat dengan karakteristik komunikasi high context yang membutuhkan kepekaan sosial tinggi untuk dapat menyatukan rasa dan memperoleh pemahaman satu sama lain. Untuk itu komunikasi face to face masih sangat relevan dan dibutuhkan di era digital sekalipun.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Apalagi rasa aman itu cita rasa,” tambah dia.

Masih banyak masyarakat yang beranggapan saat tidak ada kejahatan, kalau tidak melihat polisi tetap merasa tidak aman. Fadil menegaskan kehadiran polisi masih sangat penting di tengah masyarakat.

“Polisi harus berada di tengah-tengah masyarakat, bersinergi dengan masyarakat, melakukan problem solving dan menggerakkan masyarakat agar kampung itu menjadi aman,” kata Fadil.

Hal ini menunjukkan ada niat transformasi di tubuh kepolisian yang selama ini pendekatannya berupa penegakan hukum. Tidak hanya itu, Fadil menyebutkan polisi pertama kali hadir saat Kekaisaran Romawi. Politeia yang berarti warga kota atau pemerintahan kota menyepakati untuk membangun sebuah lembaga yang bertugas menjaga kampung dan menyejahterakan masyarakat.

Berita Lainnya:
Pakar Hukum: Hakim MK dalam Fase Krusial Putuskan Sengketa Pilpres

Pada saat Police Leadership Meeting di Dubai, sambung dia, kehadiran polisi bertujuan untuk mencegah kejahatan agar welfare itu tercapai. Ia menegaskan polisi itu bukan hadir untuk menangkap orang sebanyak-banyaknya, kemudian dimasukkan ke penjara.

“Dari konteks pengendalian sosial kejahatan, orang masuk penjara tambah sipir, tambah penjara, tambah makan dan sebagainya. Bisa terjadi police violance, police corruption di situ. Kalau begini kan jauh lebih humanis, itu tafsir humanisnya menurut saya juga,” ucap dia.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi