Mendidik Anak untuk Selalu Berdzikir

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Setiap orang tua tentu ingin anaknya sholeh dan sholehah. Punya akhlak yang mulia, disiplin, rajin dan tekun beribadah. Namun terkadang harapan orang tua itu terkadang tidak selaras dengan upayanya.

ADVETISEMENTS

Allah SWT berfirman, “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.” (QS An Najm ayat 39-41)

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Karena itu orang tua harus berupaya dengan sebaik-baiknya agar anak punya akhlak yang mulia. Salah satu caranya dengan mengajarkan mereka tentang dzikir. Dzikir adalah ibadah yang dilakukan dengan hati dan jasmani serta perbuatan lisan.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Dilansir di Alukah, dzikir meliputi tauhid, sholat, zakat, haji, membaca Alquran, berdoa, tasbih, tahmid, tahlil, istighfar, mempelajari ilmu hukum dan bentuk ketaatan lainnya yang mendekatkan hamba kepada Allah. Dzikir adalah untuk mengingat kepada Allah, menaati-Nya dan menyembah-Nya sebagaimana ketentuan syariat.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Imam An-Nawawi mengatakan:

ADVERTISEMENTS

“Ketahuilah bahwa keutamaan dzikir tidak terbatas pada tasbih, tahlil, tahmid, takbir, dan sejenisnya, tetapi mencakup setiap ketaatan kepada-Nya. Itulah dzikir kepada Allah.”

Dengan berdzikir, anak akan terlindungi dari segala keburukan. Dilindungi dari iri hati, ‘ain, penyakit, dan membuat anak tersebut dekat kepada Allah SWT.

Dzikir yang diajarkan dalam syariat dan doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad adalah hal terbaik untuk dilakukan pada setiap waktu dan nafas. Ini adalah kunci mendapatkan berbagai kebaikan di dunia.

Diriwayatkan dari Abu Musa Al- Asy’ari, Nabi Muhammad SAW bersabda:

روى أبو موسى الأشعري رضي الله عنه أنَّ النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم قال: «مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ، وَالَّذِي لا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَل الحَيِّ وَالمَيِّتِ»؛ رواه البخاري.

“Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan yang tidak adalah seperti orang yang hidup dan yang mati.” (HR Bukhari)

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version