Selasa, 21/05/2024 - 09:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jepang Umumkan Kematian Pertama Akibat Virus Oz, Kemenkes: Belum Ditemukan di Indonesia

 JAKARTA — Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu, menanggapi virus Oz yang bersifat zoonosis atau menular melalui hewan. Dia mengatakan, virus yang telah memakan korban di Jepang itu, belum masuk ke Indonesia.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Di Indonesia belum ditemukan. Virus Oz adalah adalah anggota baru dari genus Thogotovirus, pertama kali diisolasi dari kumpulan tiga nimfa kutu Amblyomma testudinarium yang dikumpulkan di Perfektur Ehime, Jepang pada 2018,” kata Maxi dalam konferensi pers daring dikutip, Kamis (29/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Maxi menjelaskan, pada manusia, Thogotovirus telah menyebabkan ensefalitis atau radang otak, termasuk demam, pneumonia hingga kematian. Namun demikian, dia menyebut belum ada kepastian cara penularan virus tersebut.

Berita Lainnya:
Polres Karawang Tetapkan Dua Remaja Sebagai Tersangka Kasus Sodomi Terhadap Sejumlah Anak

“Belum diketahui dengan pasti. Kemungkinan tertular dari gigitan kutu yang membawa virus tersebut,” lanjutnya.

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Berdasarkan informasi dari National Institute of Infectious Diseases (NIID), kata Maxi, antibodi terhadap virus Oz sejauh ini ditemukan pada monyet liar, babi hutan dan rusa yang berhabitat di perfektur Chiba, Tokyo, Gifu, Mie, Oita, Wakayama dan Yamaguchi. Meski demikian, Thogotovirus sejauh ini disebut Maxi sudah menyebar di banyak belahan dunia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Penegakan diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium virologi melalui pemeriksaan Elisa,” jelasnya.

Menurut Maxi, langkah yang bisa dilakukan untuk mitigasi sejauh ini hanya edukasi kepada peternak tentang sanitasi yang baik di peternakan. Termasuk, kata dia, dengan mengenakan pakaian lengan dan celana panjang saat berurusan di daerah berumput atau semak-semak.

ADVERTISEMENTS

“Diharapkan menggunakan lotion antiserangga,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Dikabarkan sebelumnya, seorang perempuan Jepang berusia 70-an yang meninggal setelah 26 hari dirawat di rumah sakit, menjadi korban pertama infeksi lewat kutu di dunia setelah terkena virus Oz di Provinsi Ibaraki timur, Tokyo utara, menurut otoritas setempat pada Jumat (23/6/2023). Ini adalah laporan kematian pertama di dunia yang disebabkan infeksi kutu, kantor berita Kyodo melaporkan.

Berita Lainnya:
Pemprov Riau Bangun Rumah Sakit Otak Senilai Rp 1,6 triliun

Menurut Kementerian Kesehatan Jepang dan pemerintah setempat, perempuan tersebut mencari pertolongan medis pada musim panas 2022 usai mengalami gejala seperti demam dan kelelahan. Kondisinya semakin menurun setelah awalnya terdiagnosa pneumonia, sehingga dirinya harus dirawat di rumah sakit.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi