Jumat, 03/05/2024 - 12:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

BKPM: Kebutuhan Investasi 2020-2024 Capai Rp 5.900 Triliun

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan kebutuhan investasi di dalam negeri untuk periode 2020-2024 sebesar Rp 5.800-Rp 5.900 triliun. Investasi ini menjadi kunci untuk pertumbuhan dan pemulihan ekonomi Indonesia. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Kami sampaikan bahwa kebutuhan investasi tahun 2020-2024 ini sebesar antara Rp 5.800-Rp 5.900 triliun,” kata Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal BKPM Riyatno dalam acara Indonesia Re International Conference (IIC) 2023 di Jakarta, Rabu (5/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dari total jumlah tersebut, secara komposisi kebutuhan paling besar berasal dari sektor swasta yakni sebesar Rp 4.858-Rp 4.949 triliun atau 82-84 persen dari keseluruhan kebutuhan investasi. Sedangkan nilai investasi yang dibutuhkan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berada pada kisaran Rp 503 triliun-Rp 577 triliun atau 8,5 persen-9,7 persen, kemudian dari sektor pemerintah senilai Rp 439 triliun-Rp 497 triliun atau sebesar 7,5 persen-8,4 persen.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Angkasa Pura Catat Kenaikan Pengguna Jasa Penerbangan di YIA
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Jadi kami di bidang investasi ini, tugasnya adalah menarik investasi baik dari dalam maupun dari luar, karena sekali lagi kebutuhan investasi ini lebih banyak dari sektor swasta,” ujar Riyatno.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Sebelumnya, realisasi investasi sepanjang tahun 2022 tercatat telah mencapai Rp 1.207,2 triliun. Realisasi itu naik 34 persen secara tahunan (yoy) sekaligus mencetak rekor tertinggi. Riyatno menambahkan, mengacu pada peta jalan (road map) hilirisasi hingga tahun 2040, ada delapan sektor prioritas kebutuhan investasi untuk hilirisasi yang mencakup sektor mineral dan batubara dengan nilai 431,8 miliar dolar AS, sektor minyak dan gas bumi sebesar 68,1 miliar dolar AS, serta sektor perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan yang membutuhkan 45,4 miliar dolar AS.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Bos Freeport: Pembahasan Penambahan Saham RI di PTFI Butuh Waktu

Lebih lanjut, Riyatno menjelaskan terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan investasi tersebut. Tantangan itu mulai dari tensi geopolitik, perubahan ikllim, hingga digitalisasi yang semakin cepat berkembang.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Hal ini menjadi penting untuk dibahas karena meskipun Indonesia telah memasuki fase pasca pandemi, potensi resiko dan tantangan ekonomi kedepan akan semakin berat. Mulai dari tensi geopolitik, perubahan iklim, hingga digitalisasi terus mengancam ekonomi Indonesia. Dengan potensi risiko serta tantangan ekonomi yang saat ini sedang dihadapi, kami di Pemerintahan menilai bahwa investasi menjadi kunci dari pertumbuhan dan pemulihan ekonomi,” katanya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi