Sabtu, 04/05/2024 - 03:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Polisi Moral Iran Kembali Patroli di Jalanan

ADVERTISEMENTS

Perempuan Iran berjalan di distrik komersial tanpa mengenakan jilbab wajib mereka di Teheran utara, Iran, Senin, 14 November 2022. Polisi moralitas Iran kembali patroli di jalanan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 TEHERAN — Otoritas Iran pada Ahad (16/7/2023) mengumumkan kampanye baru untuk mewajibkan seluruh perempuan mengenakan jilbab. Polisi moralitas kembali turun ke jalanan 10 bulan setelah kematian seorang wanita dalam tahanan hingga memicu protes nasional.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Polisi moralitas tak lagi terlihat di jalanan setelah kematian Mahsa Amini (22 tahun) September lalu. Kematian Amini memicu protes nasional. Aksi protes kemudian mengarah kepada seruan untuk menggulingkan pemerintah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Protes mereda awal tahun ini setelah petugas keamanan melakukan tindakan keras. Lebih dari 500 pengunjuk rasa tewas dan hampir 20.000 lainnya ditahan. Kendati demikian, banyak wanita yang mengenakan pakaian tidak sesuai aturan negara, terutama di Ibu Kota Teheran, dan kota-kota lain.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
PBB: 70 Persen Penduduk Gaza Adalah Kaum Muda, Semuanya Alami Trauma

Polisi moralitas jarang terlihat berpatroli di jalan-jalan. Pada Desember, ada beberapa laporan bahwa polisi moral telah dibubarkan. Namun laporan ini dibantah keras.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pihak berwenang bersikeras selama krisis bahwa aturan berpakaian tidak berubah. Penguasa ulama Iran memandang jilbab sebagai pilar utama Revolusi Islam yang membawa mereka ke tampuk kekuasaan. Mereka menganggap pakaian yang lebih kasual sebagai tanda dekadensi Barat.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Juru bicara polisi, Jenderal Saeed Montazerolmahdi mengatakan, polisi moralitas akan memberikan teguran dan kemudian menahan wanita yang tidak mengenakan jilbab di depan publik.  Di Teheran, pria dan wanita dari polisi moralitas terlihat berpatroli di jalan-jalan dengan van bertanda.

Berita Lainnya:
PBB: Masih Banyak Halang Rintang Pendistribusian Bantuan di Gaza

Perjuangan atas jilbab menjadi seruan yang kuat musim gugur lalu, dengan perempuan memainkan peran utama dalam protes. Demonstrasi dengan cepat meningkat menjadi seruan untuk menggulingkan penguasa ulama Iran. Pengunjuk rasa menilai pemerintahan saat ini korup, dan represif. Sementara  Pemerintah Iran menyalahkan protes atas konspirasi asing.

Beberapa selebritas Iran bergabung dalam protes tersebut, termasuk sutradara dan aktor terkemuka dari industri film terkenal di negara itu.

Beberapa aktris Iran ditahan setelah tampil di depan umum tanpa jilbab atau menyatakan dukungannya terhadap protes tersebut.

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi