Minggu, 05/05/2024 - 19:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Indef: Distribusi Belanja APBN Perlu Dipercepat untuk Genjot Ekonomi

ADVERTISEMENTS

Warga menyantap makana di kawasan kuliner Chilax, Sudirman, Jakarta, Jumat (24/3/2023). Ekonom meminta belanja APBN dipercepat untuk dorong ekonomi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto mengatakan pemerintah perlu mempercepat belanja negara dari APBN untuk menggenjot pertumbuhan perekonomian yang ditargetkan 5,3 persen per tahun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dihasilkan dari pajak dan nonpajak. Ini diharapkan untuk tidak disimpan di kantong pemerintah, tapi segera didistribusikan,” katanya dalam Diskusi Online Indef di Jakarta, Selasa (18/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam unggahan media sosial mengatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada semester I 2023 mengalami surplus Rp 152,3 triliun. Namun apabila surplus tersebut dipertahankan, Eko khawatir perekonomian nasional melemah karena sumbangan belanja pemerintah terhadap perekonomian menurun.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Wapres Sebut Ada Empat Fokus Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah 

Selain itu, realisasi penyaluran kredit perbankan kepada pelaku usaha juga perlu dipercepat, antara lain dengan merelaksasi kebijakan moneter. Pasalnya, pada Mei 2023 penyaluran kredit perbankan tumbuh 9,39 persen secara tahunan atau berada di bawah target pemerintah yang sekitar 12 persen.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Harus ada upaya bagaimana mendorong kredit perbankan agar mengalir lebih deras ke perekonomian. Tentu saja ini faktor pendorongnya diawali oleh bank sentral,” katanya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Wisatawan Domestik ke Bali Keluarkan Uang Jutaan untuk Beli Oleh-Oleh

Eko memandang saat ini perekonomian cukup stabil dengan inflasi dan nilai tukar rupiah yang terkendali, sehingga ia melihat dalam beberapa bulan ke depan Bank Indonesia sudah dapat memberi sinyal untuk merelaksasi kebijakan moneternya dengan menurunkan suku bunga acuan.

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga perlu menjaga konsumsi masyarakat dengan mengendalikan inflasi di tengah peningkatan harga komoditas pangan. “Karena kita masih mengimpor beberapa bahan pangan seperti jagung, gandum, kedelai, dan gula yang sebagian harus diimpor, kita harus memastikan daya beli masyarakat terjaga,” katanya.

 

sumber : antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi