Minggu, 19/05/2024 - 03:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Menko PMK: Simulasi Bencana Perlu Dilakukan Rutin terhadap Masyarakat

 JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan, simulasi bencana perlu dilakukan secara rutin terhadap masyarakat. Hal itu perlu dilakukan untuk terus melatih masyarakat agar tidak mengalami kebingungan akibat ketidakmengertian saat terjadi bencana.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Supaya dapat dilakukan aksi-aksi antisipatif dengan pelibatan semua unsur masyarakat melalui edukasi kebencanaan agar sadar dan paham bencana serta peningkatan kemampuan dalam pengelolaan risiko bencana sehingga terwujudnya ketangguhan yang berkelanjutan (sustainable resilience),” ujar Muhadjir dalam siaran pers, Rabu (2/8/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dia menjelaskan, konsep ketangguhan yang berkelanjutan dikembangkan oleh Indonesia dan sudah mulai diadopsi oleh negara-negara lain. Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX-2023) di Yogyakarta, kemarin.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Kegiatan ARDEX 2023 merupakan tindak lanjut dari pertemuan GPDRR tahun lalu di Bali, di mana Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menggelar simulasi latihan penanggulangan darurat bencana. Selain itu, kegiatan itu bertujuan untuk membangun kapasitas dan menjalin solidaritas kerjasama negara-negara ASEAN dalam kebencanaan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Kebijakan Pembatasan Truk Saat Arus Mudik dan Balik Lebaran Diapresiasi Publik

Terpilihnya wilayah Yogyakarta untuk menyelenggarakan simulasi kebencanaan itu menurut Muhadjir sangat tepat karena memiliki potensi gempa yang berasal dari sesar aktif, bernama Sesar Opak. Sesar itu disinyalir kuat menjadi penyebab gempa pada Mei 2006. Sesar Opak memiliki kekuatan hingga 6,6 SR yang harus diantisipasi setiap waktu karena berada tepat di bawah daratan Yogyakarta.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Karena Yogya itu tidak hanya sesar opak saja yang jadi masalah, ada juga gunung merapi yang sangat aktif, dan kemungkinan terjadi tsunami dimana letak jogja berdekatan dengan samudera Hindia. Oleh karena itu tempat ini sangat ideal untuk diselenggarakan simulasi penanggulangan bencana ini,” jelas dia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Heboh Tagar "Boikot MNC" Membahana di Media Sosial, Saham Dua Emiten Grup Media MNC Justru Naik Hingga 1,32 Persen

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyampaikan, pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan resiliensi sangat diperlukan. Negara-negara di ASEAN dapat saling bertukar nilai, ilmu, serta pengalaman terutama terkait kebencanaan yang melibatkan sipil-militer, menuju One ASEAN, One Response.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Terkait penanggulangan bencana, kita telah bekerja sama dengan seluruh negara yang ada di wilayah ASEAN ini. Semuanya sudah terjalin betul saling membantu jika terjadi bencana di negara-negara kawasan Asia Tenggara,” tutur dia.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Pada acara tersebut turut hadir pula Deputy Secretary General ASCC Ekkaphab Phanthavong, Chargé d’Affaires a.i. of the European Union to ASEAN Lukas Gajdos, Kepala BMKG Dwikorita Karanawati, Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Kusworo, Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta KGPAA Paku Alam X, dan Anggota Komisi VIII DPR RI My Esti Wijayati.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi