Jumat, 17/05/2024 - 08:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Bersikap Fanatik, Bagaimana Pandangan Islam?

JAKARTA — Sikap fanatik berlebihan kerap terjadi di tengah masyarakat. Bahkan, saking fanatiknya, mereka sampai menciptakan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi banyak orang, bahkan kontradiktif terhadap apa yang diserukan oleh sosok yang dipuja itu.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Bagaimana Islam memandang hal tersebut?

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Fanatisme sering kali berujung pada masalah-masalah baru dan menimbulkan ketidakstabilan serta ketidakadilan. Bahkan, jika fanatisme itu berkembang, bisa menciptakan kriminalitas yang memunculkan banyak permasalahan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Hal itulah yang telah diperingatkan dalam riwayat yang mauquf dan marfu’ dari Abdurrahman bin Abdullah bin Mas’ud, dari ayahnya, dia berkata:

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

مَنْ نَصَرَ قَوْمَهُ عَلَى غَيْرِ الْحَقِّ فَهُوَ كَالْبَعِيرِ الَّذِي رُدِّيَ فَهُوَ يُنْزَعُ بِذَنَبِهِ

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Siapa yang menolong kaumnya bukan di atas kebenaran, maka ia seperti unta yang digiring dengan ditarik ekornya.” Ayah Abdullah bin Abdullah berkata, “Aku sampai kepada Nabi SAW saat beliau berada dalam tenda yang terbuat dari kuli, lalu ia menyebutkan sebagimana dalam hadits tersebut” (HR Abu Daud).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Kisah Paman Nabi Muhammad SAW yang Memeluk Islam pada Bulan Dzulhijah

Hadits tersebut juga ada dalam Shahih Al Jami’, yang diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud. Berikut haditsnya:

ADVERTISEMENTS

– من نصر قومَه على غيرِ الحقِّ ، فهو كالبعيرِ الذي تردَّى ، فهو ينزعُ بذَنَبِه

ADVERTISEMENTS

“Siapa pun yang menolong kaumnya bukan di atas kebenaran, ibarat unta yang digiring dengan ditarik ekornya.”

Hadits tersebut melarang sikap saling membantu yang ditujukan bukan untuk kebenaran. Hal selain kebenaran yang dimaksud, yaitu kebatilan, kebenaran yang di dalamnya mengandung keraguan, kesombongan, kebodohan, dan fanatisme.

Berita Lainnya:
Kisah Nabi Adam Berhaji

Tapi, jika itu dilakukan, termasuk saling menolong di atas fanatisme, maka ibarat unta yang terjatuh lalu ditarik ekornya untuk digiring. Hal inilah yang menyebabkan manusia jatuh ke dalam kehancuran karena di belakangnya terdapat fanatisme yang menggelikan.

Hadits tersebut sekaligus memberi pesan tentang nihilnya manfaat fanatisme yang mengakibatkan ketidakadilan, kebatilan dan kebinasaan. Ini juga menjadi teguran atas apa yang sering kali terjadi, yaitu penyerangan terhadap sesuatu padahal dirinya tidak tahu apa-apa kecuali fanatismenya.

Allah SWT berfirman, “… Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” (QS Al Maidah ayat 2).

Sumber

https://www.dorar.net/hadith/sharh/60517

sumber : Dorar.net

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi