Sabtu, 18/05/2024 - 05:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Erdogan Marah ke Biden Gara-Gara Jet Tempur F-16

 ANKARA — Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada Ahad (10/9/2023) kesal karena Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaitkan isu ratifikasi Swedia untuk menjadi anggota NATO dengan penjualan jet tempur F-16. Erdogan menegaskan, kedua hal itu tidak berkaitan dan harus dipisahkan.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Pendekatan ini benar-benar membuat kami kesal,” kata Erdogan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Erdogan mengatakan, dia mengadakan pertemuan “pull-side” dengan Biden di sela-sela KTT G20. Kedua pemimpin itu membahas penjualan jet tempur F-16 buatan AS ke Turki. Erdogan mengatakan, dalam pertemuan tersebut,

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Biden mengaitkan pasokan F-16 dan tindakan Turki dalam meratifikasi permohonan Swedia untuk bergabung dengan NATO.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pada Oktober 2021, Turki mengajukan permintaan untuk membeli F-16 buatan Lockheed Martin Corp senilai 20 miliar dolar AS, dan hampir 80 peralatan modernisasi untuk pesawat tempur yang ada. Dalam pertemuan puncak NATO pada Juli, Erdogan memberikan lampu hijau untuk meneruskan tawaran Swedia menjadi anggota NATO ke parlemen Turki untuk diratifikasi. Sehari kemudian, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan, Washington akan melanjutkan pengiriman F-16 ke Turki setelah berkonsultasi dengan Kongres.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Biden Akui Bom AS Digunakan untuk Bunuh Warga Sipil di Gaza

“Jika Anda mengatakan bahwa Kongres akan memutuskan (tentang penjualan F-16 ke Turki), maka kita juga memiliki Kongres di Turki, itu adalah parlemen Turki,” kata Erdogan kepada wartawan. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Tidak mungkin bagi saya untuk mengatakan ‘ya’ (terhadap tawaran Swedia untuk menjadi anggota NATO) kecuali keputusan tersebut disetujui oleh parlemen (kami),” ujar Erdogan.

ADVERTISEMENTS

Ankara menuduh Swedia menampung militan yang bermusuhan dengan Turki, terutama anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, dan dianggap sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Erdogan juga mengatakan, Swedia harus menepati janjinya dan mengambil langkah lebih lanjut, termasuk mengekstradisi tersangka militan PKK dan mencegah demonstrasi pro-PKK di Swedia, sebelum Turki menyetujui tawaran Swedia menjadi anggota NATO.

ADVERTISEMENTS

Untuk mengatasi kekhawatiran Turki, pada Juni Stockholm mengeluarkan undang-undang yang melarang menjadi anggota kelompok teroris atau memberikan bantuan logistik dan keuangan kepada kelompok terlarang. Stockholm baru-baru ini menyuarakan harapan bahwa anggota parlemen Turki telah meratifikasi upaya mereka menjadi anggota NATO ketika mereka berkumpul kembali pada Oktober, sebagaimana disepakati pada KTT NATO pada Juli.

Berita Lainnya:
Laporan: Abaikan Permintaan untuk tidak Serang Iran, Israel Permalukan AS

Tahun lalu, Swedia dan Finlandia mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO setelah Rusia menginvasi Ukraina. Keanggotaan Finlandia telah disahkan pada April, namun pencalonan Swedia tetap tertahan oleh Turki dan Hongaria. Menteri luar negeri Turki mengatakan, Ankara dan Budapest bekerja sama dalam koordinasi yang erat mengenai masalah ini.n. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi