Jumat, 03/05/2024 - 23:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Wanita yang Diasingkan, Lalu Lahirkan Orang Besar yang Kelak Mengislamkan Tanah Jawa

ADVERTISEMENTS

Wisatawan beristirahat di Masjid Agung Demak, Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Penyebaran Islam di Nusantara semakin masif pada abad ke-13 dan abad ke-14. Lebih-lebih dakwah Islam yang dilakukan Sunan Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik dan dilanjutkan oleh Sunan Ali Rahmatullah atau Sunan Ampel mampu masuk ke tataran elit pejabat kerajaan-kerajaan di pulau Jawa tak terkecuali Majapahit.   

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pada masa yang sama, pengaruh Majapahit sebagai kerajaan Hindu terbesar di bawah pemerintahan Brawijaya V justru perlahan-lahan mulai meredup. Ini tak lepas dari konflik internal keluarga kerajaan dan perebutan kekuasaan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Prabu Brawijaya V atau Prabu Kertawijaya mempunyai seorang anak bernama Raden Patah dari pernikahannya dengan putri bangsawan Cina bernama Siu Ban Ci. Dalam buku Sejarah Lengkap Islam Jawa yang diterbitkan Laksana pada 2022 karya Husnul Hakim menukil keterangan sejarawan Nahdlatul Ulama KH. Agus Sunyoto yang menjelaskan bahwa Siu Ban Ci adalah putri dari pasangan Tan Go Hwat dan  Siu Te Yok. Mereka adalah pasangan Muslim Tionghoa yang telah lama tinggal di Gresik. Tan Go Hwat selain dikenal sebagai seorang saudagar, ia juga adalah ulama penyebar Islam. Karenanya Tan Go Hwat dijuluki masyarakat Jawa dengan sebutan Syekh Bantong. Dari ayahnya itulah, Siu Ban Ci mempelajari Islam yang kemudian ia juga mengajarkannya pada Raden Patah. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Peristiwa-Peristiwa Penting yang Terjadi pada Syawal, Termasuk Perang Uhud

Saat Siu Ban Ci sedang hamil Raden Patah, Prabu Kertawijaya malah mempersunting permaisuri dari Champa. Hubungan Siu Ban Ci dan permaisuri Champa itu tidak akur. Singkat cerita, Prabu Kertawijaya memilih menceraikan Siu Ban Ci yang dalam keadaan hamil. Lalu, Prabu Kertawijaya, menyerahkan Siu Ban Ci kepada putra sulungnya ke Arya Damar yang menjadi raja di Palembang. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Bule Swedia Ini Gagal Bunuh Diri Usai Ketiduran di Masjid, Endingnya Malah Bersyahadat

“Ketika itu, Siu Ban Ci dalam keadaan hamil. Sesampainya di Palembang, pada tahun 1455 M. Siu Ban Ci melahirkan seorang putra yang dinamai Fatah (Raden Patah). Siu Ban Ci lalu dinikahi oleh Arya Damar, dan dari pernikahan ini, lahirlah seorang putra yang dinamai Husein (Raden Kusen),” (Sejarah Lengkap Islam Jawa halaman 123-124)

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sejak kecil, Raden Patah telah mempelajari Islam dari ibunya. Bahkan ia juga mendapat berbagai informasi tentang ajaran Islam dari ayah tirinya yakni Arya Damar yang memimpin kerajaan Palembang. Meski demikian Raden Patah sering menolak pandangan Arya Damar yang masih mencampurkan nilai-nilai ajaran Hindu-Budha. Dari situlah, Raden Patah memilih untuk uzlah dan memperdalam ajaran Islam hingga ke pulau Jawa. Selain itu untuk menemui ayah kandungnya yakni Brawijaya V atau Prabu Kertawijaya. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi