Jumat, 03/05/2024 - 19:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Kerangka Kesepakatan Normalisasi Saudi-Israel akan Rampung Pada Awal 2024

ADVERTISEMENTS

YERUSALEM — Kerangka kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik Saudi dan Israel akan rampung pada awal 2024. Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen mengatakan, negosiasi terkait normalisasi ini cukup rumit namun ada kemajuan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Kesenjangan ini dapat dijembatani. Ini akan memakan waktu. Tapi ada kemajuan. Saya pikir pasti ada kemungkinan bahwa, pada kuartal pertama 2024, empat atau lima bulan lagi, kita akan berada pada titik di mana rincian (kesepakatan) diselesaikan,” ujar Cohen kepada Radio Angkatan Darat Israel, Kamis (21/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Amerika Serikat (AS) menjadi penengah negosiasi normalisasi antara Saudi dan Israel. Rencana kerangka kesepakatan normalisasi pada kuartal pertama 2024 dapat memungkinkan pemerintahan Biden melewati masa peninjauan di Kongres dan Senat AS, termasuk mendapatkan ratifikasi menjelang pemungutan suara presiden pada November 2024.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Normalisasi Saudi-Israel menjadi fokus kebijakan luar negeri bagi Biden yang berupaya untuk memperpanjang masa jabatannya dalam pemilihan presiden 2024. Biden menyuarakan optimismenya mengenai prospek tersebut dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di sela-sela sidang umum PBB pada Rabu (20/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Program Pangan Dunia: Gaza Makin Dekat dengan Kelaparan 

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Amerika Serikat berupaya membantu mendorong normalisasi itu melalui negosiasi yang rumit. Saudi menetapkan berbagai persyaratan antara lain  jaminan keamanan dari AS dan bantuan nuklir sipil, serta konsesi Israel kepada Palestina.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Secara terpisah, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) mengatakan, perwujudan normalisasi diplomatik antara Israel dan Saudi semakin dekat. Saat ini negosiasi normalisasi Saudi-Israel yang ditengahi oleh AS masih berlangsung.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Setiap hari, kami semakin dekat,” kata MBS kepada stasiun televisi AS, Fox News, yang disiarkan pada Rabu (20/9/2023) malam.

Pemerintahan Presiden AS, Joe Biden terus berupaya untuk menengahi hubungan bersejarah antara Saudi dan Israel yang merupakan sekutu utama Washington di Timur Tengah. Negosiasi normalisasi Saudi-Israel berlangsung cukup rumit. Pembicaraan mengenai normalisasi juga mencakup kemungkinan konsesi Israel kepada Palestina, serta diskusi mengenai jaminan keamanan AS dan bantuan nuklir sipil yang diinginkan Riyadh. MBS mengatakan kepada Fox’s Special Report, masalah Palestina sangat penting bagi Riyadh.

Berita Lainnya:
Sebelum Menyerang, Iran Juga Hadirkan Perang Psikologis ke Israel

“Kita perlu menyelesaikan bagian itu,” kata MBS ketika ditanya apa yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan normalisasi.

“Kami harus melihat ke mana kami pergi.  Kami berharap hal ini dapat meringankan kehidupan rakyat Palestina, menjadikan Israel sebagai pemain di Timur Tengah,” ujar MBS dalam bahasa Inggris.

MBS juga mengatakan, jika Iran mendapatkan senjata nuklir, maka Arab Saudi juga harus mendapatkan senjata yang sama. Arab Saudi dan Israel telah lama menjadi musuh Iran. Namun hubungan Saudi dan Iran membaik sejak Riyadh dan Teheran sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik pada Maret.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi