Rupiah Berpotensi Menguat Pascarilis Data Penjualan Rumah AS Tertunda

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Karyawan menghitung uang di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (6/5/2020).

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong menyatakan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terkoreksi pasca data ekonomi AS penjualan rumah tertunda dan indeks manufaktur The Fed Kansas yang sangat lemah.

ADVERTISEMENTS

Tercatat, indeks aktivitas manufaktur The Fed Kansas melemah ke posisi minus 13 pada September 2023 dibandingkan Agustus 2023 yang sebesar 12,0.

“Penguatan (rupiah) mungkin akan terbatas, mengingat investor masih akan mengantisipasi data penting inflasi PCE (Personal Consumption Expenditure) AS malam ini,” ujar dia dilansir Antara, Jakarta, Jumat (29/9/2023).

Prediksi index PCE AS diperkirakan naik 0,2 persen dibanding bulan sebelumnya. 

ADVERTISEMENTS

Pada saat pasar menantikan data utama PCE yang akan dirilis hari ini, AS sedang menuju penutupan sebagian pemerintahan (partial government shutdown) yang dapat mempengaruhi rilis data ekonomi, sehingga memberikan sedikit visibilitas mengenai kinerja perekonomian. Senat AS terus melanjutkan rencana perjanjian pendanaan sementara yang diperkirakan akan ditentang oleh Partai Republik di DPR.

ADVERTISEMENTS

Kongres AS menghadapi tenggat waktu tengah malam pada Sabtu (30/9) untuk meloloskan anggaran baru guna menghindari goverment shutdown (penutupan pemerintahan). Ketua DPR Kevin McCarthy mengatakan masih ada waktu untuk mencapai kesepakatan yang terlambat

Meninjau prospek perekonomian global terutama China, Lukman menilai mata uang tersebut masih terus menekan mata uang Asia dan Eropa. “Saat ini, prospek suku bunga AS lebih dominan,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi menguat 0,16 persen atau 25 poin menjadi Rp 15.495 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.520 per dolar AS.

ADVERTISEMENTS

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version