Sabtu, 27/07/2024 - 11:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

SEJARAH

Istana Negara Dikepung Pasukan RPKAD, Sukarno Ketakutan Kabur Naik Helikopter

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2024 dari Bank Aceh Syariah

BANDA ACEH  – Pascameletusnya Gerakan 30 September 1965 atau Gestapu, kondisi Politik Indonesia berlangsung tegang.

ADVERTISEMENTS
Selamat ulang tahun ke-57 Bapak Bustami, S.E., M.Si, Penjabat Gubernur Aceh

Gelombang aksi mahasiswa menuntut pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) bergema di Jakarta. TNI Angkatan Darat (AD) pun mendukung gerakan mahasiswa ini.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Bhakti Adhyaksa 2024

AD dikabarkan mulai mengawasi gerak-gerak sejumlah menteri yang dianggap sebagai pro PKI. Sampai-sampai AD mengerahkan pasukannya mengepung Istana Negara.

ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses atas Perpanjangan masa Jabatan Muhammad Iswanto sebagai Pj Bupati Aceh Besar dari Bank Aceh Syariah

Akhir Februari 1966, Kepala Staf Kostrad Kemal Idris mengadakan pertemuan dengan Komandan RPKAD Sarwo Edhie Wibowo. Kemal meminta Sarwo mengerahkan pasukannya di sekitar Istana.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah dari Bank Aceh Syariah

Pasukan RPKAD yang ditempatkan di sekitar Istana itu menggunakan pakaian Infanteri tanpa tanda pengenal.

ADVERTISEMENTS
Selamat HUT Bhayangkara ke-78 tahun dari Bank Aceh Syariah 2024

Menurut Kemal dikutip dari buku “Bertarung Dalam Revolusi”, tujuan penempatan pasukan itu untuk mengawasi gerak-gerik Wakil Perdana Menteri I Subandrio.

ADVERTISEMENTS
Wifi Gratis untuk Rekening Baru di Bank Aceh Syariah

Di mata para perwira TNI AD, Subandrio adalah tokoh PKI yang dekat Soekarno. Karena itu TNI AD memutuskan menangkap Subandrio.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Salurkan 212 Ekor Hewan Kurban kepada Warga Aceh 2024

Sementara menurut Sarwo Edhie, kehadiran pasukannya di sekitar Istana untuk mengawasi pasukan yang menjaga Istana.

ADVERTISEMENTS
Sukseskan Hari Indonesia Menabung (HIM) dari Bank Aceh Syariah - 1 Juli 2024

Sarwo Edhie mengaku khawatir ada penembakan demonstran lagi seperti yang dialami Arif Rahman Hakim.

Sementara TNI AD saat itu merasakan tuntutan mahasiswa sebagai kebenaran. Namun sebagai prajurit, TNI AD tidak bisa ikut berdemo.

Berita Lainnya:
Helikopter Jatuh di Bali, Menparekraf: Tak Boleh Saling Menyalahkan, Tunggu Investigasi

Untuk itulah kata Sarwo dalam buku berjudul “Kebenaran di Atas Jalan Tuhan”, ia menerjunkan pasukannya ke sekitar Istana untuk mengawal aksi demo mahasiswa.

Pasukan RPKAD tanpa pengenal itu diperintah mengawai pasukan Istana agar tidak seenaknya menembaki demonstran.

Pasukan RPKAD di sekitar Istana diperintah hanya jalan-jalan di sekitar Istana. Mereka tidak boleh terlalu dekat agar tidak memancing insiden.

Senjata yang dibawa tidak diacungkan ke atas melainkan di hadapkan ke bawah.

Pangdam Jaya Amir Machmud ternyata tidak suka dengan kehadiran pasukan liar itu. Pada 9 Maret 1966, Kemal Idris bersama beberapa perwira memanggil Amir Machmud.

“Saya tidak setuju dengan penempatan pasukan tanpa inisial mengepung Istana. Saya tahu itu RPKAD. Kalau Bung Karno bertanya, bagaimana saya harus menjawab,” kata Amir.

“Amir, jangan takut, kalau saya jadi presiden, setiap detik kamu bisa datang,” kelakar Kemal.

Kemal sempat meninggalkan ruangan rapat untuk menemui stafnya.

Sekembalinya ke ruangan bersama Umar Wirahadikusumah, Kemal kaget ternyata perwira lain setuju dengan penarikan pasukan liar itu.

“Kamu harus menarik semua pasukan yang ditempatkan di sekeliling Istana,” kata Umar.

Berita Lainnya:
Helikopter Jatuh di Bali, Menparekraf: Tak Boleh Saling Menyalahkan, Tunggu Investigasi

Kemal kaget. “Kenapa begitu?”

“Itu kehendak Amir,” jawab Umar.

“Tidak bisa,” tegas Kemal. Sebagai pimpinan, Kemal tak ingin kehilangan muka di hadapan anak buahnya jika merubah keputusan begitu saja.

Umar marah mendengar penolakan Kemal. “Kamu jangan jadi avontuir. Saya akan lapor Pak Harto. Kamu atau saya yang keluar,” ancam Umar.

“Silakan,” kata Kemal.

Begitu suasana agak mereda, Kemal mengatakan, “Umar, kalau something goes wrong, saya yang digantung. Bukan Kamu! Dengan izin saya, kamu bisa bilang he is insubordinate,”

“Oke,” jawab Umar.

Keesokan harinya kabinet 100 menteri bersidang. Pasukan liar itu mengelilingi Istana mengawasi rapat kabinet.

Kehadiran pasukan liar ini diketahui Komandan TJakrabirawa, Kolonel Sabur. Sabur melaporkan hal ini Bung Karno.

“Ada pasukan tidak dikenal mengelilingi Istana,” kata Sabur ke Soekarno.

Mengetahui hal itu, Presiden Soekarno ketakutan akan diserbu. Bung Karno lari ke belakang Istana yang sudah menunggu helikopter.

Subandrio dan Chaerul Saleh juga berlari menyusul Bung Karno. Saking terburu-burunya, sebelah sepatu Subandrio sampai copot dan tidak dihiraukannya.

Bung Karno, Subandrio, dan Chaerul Saleh terbang ke Istana Bogor. Pimpinan rapat diambil alih Dr Leimena.

Sumber: Gelora

ADVERTISEMENTS
Bahagia itu Sederhana dari Bank Aceh Syariah


Reaksi & Komentar

أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا عَجَبًا الكهف [9] Listen
Or have you thought that the companions of the cave and the inscription were, among Our signs, a wonder? Al-Kahf ( The Cave ) [9] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi