Rabu, 01/05/2024 - 06:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Solusi Erick Thohir untuk Jaga Stabilitas Harga Pangan

ADVERTISEMENTS

Pekerja mengangkat beras saat bongkar muat di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (4/10/2023). Menteri BUMN Erick Thohir memastikan stok beras aman untuk Oktober dan November 2023. Tercatat pada Oktober ketersediaan beras Perum Bulog sebanyak 1,7 juta ton dan ditargetkan menjadi 2 juta ton pada November 2023.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bergerak cepat menjalankan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memastikan upaya stabilisasi harga beras dapat berjalan dengan optimal. Erick menyampaikan salah satu solusi yang diterapkan ialah bagaimana kebijakan impor harus terkait dengan produksi dalam negeri.  

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Produksi terus didorong tetapi, tapi stok juga terus kita dorong. Jangan sampai harga beras terus melonjak, kita cari solusi, kerja sama, bukan ngomong-ngomong tidak ada solusinya, presiden memastikan harus ada solusi, itu yang kita dorong,” ujar Erick saat meninjau operasi pasar beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Rabu (4/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
BPS: Tekanan Inflasi Beras Mulai Melemah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pemerintah, lanjut Erick, memastikan stok beras aman dan harga di masyarakat masih dalam batas wajar. Saat ini, Erick sampaikan, stok beras nasional masih aman yakni 1,7 juta ton. Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan pangan senilai Rp 8 triliun kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

ADVERTISEMENTS

“(Impor beras) tergantung, kalau produksi di dalam negerinya bagus, ya kita tidak impor, tapi data-data itu melihat ada penurunan (produksi) di Desember, selalu itu, siklusnya selalu penurunan,” ucap pria yang disebut-sebut akan menjadi calon wakil presiden (cawapres) tersebut.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Erick Ungkap Tujuan Transformasi Yayasan BUMN 

Erick menyampaikan upaya meningkatkan produktivitas beras mendapat tantangan kondisi cuaca dengan suhu yang terus meningkat. Erick menyebutkan rata-rata suhu di Asia Tenggara saat ini mencapai 35 derajat celcius, sementara India dan Pakistan mencapai 40 derajat celcius.

Erick pun menyaksikan secara langsung kondisi sejumlah situ atau danau di Jawa Barat yang kini hanya menyisakan kedalaman air setinggi 1,5 meter dari sebelumnya yang mencapai delapan meter. Kondisi serupa pun terjadi pada areal persawahan di Madura.

“Ini situasi alam yang harus kita antisipasi,” kata Erick.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi