Sabtu, 18/05/2024 - 03:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kebakaran di Jakarta Meningkat, Dipicu Bakar Sampah dan Puntung Rokok

JAKARTA — Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyampaikan adanya tren peningkatan kebakaran yang disebabkan oleh pembakaran sampah dan puntung rokok. Tren kebakaran itu terjadi sejalan dengan berlangsungnya Fenomena El Nino.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Kepala Dinas Gulkarmat DKI, Satriadi Gunawan mencatat, sebanyak 556 kasus kebakaran terjadi sepanjang Agustus-September 2023 atau selama berlangsungnya fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif. Gulkarmat DKI mencatat, ada beberapa faktor dugaan penyebab terjadinya ratusan kebakaran pada musim ekstrem tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Di antaranya, karena listrik sebanyak 225 kasus, membakar sampah 143 kasus, rokok 53 kasus, gas 32 kasus, dan lainnya 100 kasus. Satriadi menyoroti tren pada faktor pembakaran sampah dan rokok yang mengalami peningkatan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Menegangkan! Detik-Detik Warga Tangkap dan Nyaris Habisi Lima Debt Collector yang Buntuti Pengendara Mobil di Jakarta Timur

“Penggunaan listrik masih menjadi faktor terbesar penyebab terjadinya kebakaran di DKI Jakarta. Namun, tren faktor membakar sampah dan rokok juga mengalami kenaikan dibandingkan periode sebelumnya disebabkan  kegiatan pembakaran terus meningkat di musim kemarau ekstrem 2023,” kata Satriadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Ahad (8/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Satriadi menerangkan, selama periode Juli 2023, tercatat ada 25 kasus kebakaran yang disebabkan membakar sampah. Kemudian meningkat menjadi 64 kejadian pada Agustus dan pada September naik menjadi 79 kasus.

ADVERTISEMENTS

Adanya kenaikan jumlah kasus kebakaran yang disebabkan oleh kegiatan membakar sampah ataupun puntung rokok, lanjut Satriadi, karena pada musim kemarau ekstrem banyak material kering mudah terbakar. Seperti material kertas, karton, plastik, dan material organik.

ADVERTISEMENTS

“Saat sampah dibakar, kertas dan karton cepat menghasilkan api yang besar, ditambah kondisi angin kencang yang berpotensi merambat ke permukiman penduduk,” terang Satriadi.

Berita Lainnya:
Kementan Kirim 61 Petani Muda Magang ke Taiwan

Menurut dia, musim kemarau juga berdampak berkurangnya sumber air untuk proses pemadaman api di lokasi kebakaran. “Oleh karena itu, Dinas Gulkarmat DKI Jakarta mengimbau masyarakat tidak membakar sampah di situasi kemarau ekstrem ini,” ujar Satriadi.

Dia menyebut, jajarannya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Gulkarmat di tingkat kelurahan. Satgas itu bertugas melakukan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan kebakaran. Satriadi menganggap, partisipasi dan peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk bersama mencegah terjadinya kebakaran.

“Apabila terjadi kebakaran, masyarakat segera melapor dengan menghubungi layanan Jakarta Siaga 112 yang dapat diakses 24 jam dan gratis atau mendatangi pos pemadam kebakaran terdekat,” kata Satriadi.

Ada ratusan kasus kebakaran…

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi